MERASA kesal lantaran tak kunjung mendapatkan perhatian dari pemerintah dan instansi terkait seperti Basarnas dan TNK, akhirnya warga berinisiatif memelihara sendiri buaya tiga meter tersebut. Bahkan buaya muara itu akan mendapatkan rumah baru. Pasalnya, secara swadaya warga membuatkan penangkaran buaya yang berlokasi tak jauh dari bibir Sungai Pinang Dalam.
“Jadi saya secara pribadi tidak sepakat kalau dilepas di Sungai Sangkima. Karena muaranya juga ke permukiman warga. Ujung-ujungnya kembali meneror warga. Karena manusia tak bisa lepas dari sungai. Mulai dari sebagai jalur transportasi, bermukim dan lainnya,” ujar Oktavius warga yang berhasil menangkap buaya tersebut.
Berdasarkan hal itu, ia berencana memelihara sendiri buaya hasil tangkapannya itu. Sembari membuatkan penangkaran sederhana. Dengan harapan buaya bisa bertahan hidup dan bebas kembali ke habitatnya.
“Dari pada dilepas ke sungai dan kembali mengancam warga, mending saya pelihara sendiri. Saya sendiri yang akan buatkan penangkaran. Karena kalau tidak segera dievakuasi ada beberapa warga yang menginginkan untuk dipotong-potong saja. Karena kasihan buayanya. Sudah terikat, dan tidak makan-makan hingga berhari-hari,” katanya.
Disinggung masalah bayaran, dirinya membenarkan hal itu. Namun tidak mematok besaran. Berapapun yang diberi akan diterima dengan lapang dada. Ia hanya meminta perjuangannya dalam menangkap buaya selama sepekan di hargai. Mulai dari pengeluaran, tenaga dan waktu. “Saya hanya minta uang terimakasih. Karena nyawa taruhannya. Juga tidak sedikit memakan waktu,” katanya.
Eka teman Octavius yang juga membantu menangkap buaya membenarkan hal itu. Untuk menangkap buaya diperlukan keberanian dan perjuangan. “Berapa saja kita terima. Kami hanya minta dihargai saja. Jadi kami minta secepatnya diambil buaya tersebut. Jika tidak buaya akan mati,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: