BONTANG – Kementerian Agama (Kemenag) setiap tahunnya terus melakukan evaluasi terhadap pelayanan ibadah haji pasca musim haji selesai. Hal ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana pencapaian keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji serta mencari solusi terhadap permasalahan yang dialami jemaah. Sehingga penyelenggaraan ibadah haji di tahun berikutnya bisa terlaksana lebih baik dari sebelumnya.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Bontang, Ali Mustofa mengatakan, secara umum pelaksanaan ibadah haji bagi jemaah Bontang tahun ini berjalan lancar. Hanya saja, kondisi kesehatan jemaah yang banyak menjadi kendala. Terutama bagi jemaah lanjut usia (lansia).
“Masalah kesehatan ini terjadi hampir setiap tahun. Selain banyak jemaah lansia, juga kegiatan rangkaian ibadah yang padat sehingga cukup menguras tenaga jemaah,” ujarnya kepada Bontang Post belum lama ini.
Adapun evaluasi lainnya kata Ali, yaitu waktu pemakaian kain ihram. Sebelumnya, bagi jemaah gelombang kedua dan seterusnya, biasanya mulai menggunakan kain ihram saat di Jeddah. Namun berdasarkan pengalaman tahun ini, jumlah toilet di Jeddah terbatas. Sehingga untuk bisa ke toilet harus mengantre panjang akibat berjubelnya jutaan manusia di satu tempat.
Hal ini dinilai petugas cukup menguras waktu dan tenaga. Sehingga kata Ali, di 2019 nanti direncanakan pemakaian kain ihram sudah dilakukan sejak berada di asrama haji Balikpapan. Sehingga saat di Jeddah, tidak ikut mengantre panjang bersama jutaan jemaah haji lainnya dari berbagai negara. “Namun untuk miqat haji tetap dilakukan di Jeddah,” terangnya.
Ali berujar, di 2019 nanti Kemenag RI telah meluncurkan 8 inovasi haji. Pihaknya pun mengaku siap menjalankan inovasi tersebut sehingga memudahkan jemaah dari Bontang. Salah satunya, peralihan sistem laporan petugas haji dari yang sebelumnya manual menuju digital.
Nantinya semua sistem pelaporan laporan ketua kloter, ketua rombongan juga dokter, maupun perawat kloter termasuk juga sektor-sektor yang ada, semuanya harus sudah dilakukan dalam sebuah aplikasi. Saat di Madinah, Kemenag pusat juga akan menyewa hotel-hotel di wilayah Markaziyah yang berdekatan dengan Masjid Nabawi
“Ini untuk mempermudah jemaah. Karena setiap tahunnya banyak jemaah kita yang tersesat saat di Madinah. Terutama para lansia,” tukasnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: