Meski baru duduk di bangku SMP, namun kemampuan Radhi Nugraha dalam menghafalkan Alquran (Hafidz) tak perlu diragukan lagi. Belum lama ini, dirinya berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan menjuarai lomba tahfidz quran tingkat nasional.
Bambang, Bontang
Rutin mengulang-ulang hafalan (muroja’ah) serta selalu dibimbing oleh ustaz dan ustazahnya di asrama sekolah, menjadi kunci Radhi — sapaan akrabnya — dalam mempertajam hafalan Alquran-nya. Kini hafalan anak dari pasangan Junaidi dan Rusna itu sudah mencapai 8 juz. Juz yang sudah dia kuasai diantaranya juz 1, juz 2, juz 3, juz 4, juz 5, juz 28, juz 29, dan juz 30.
Mulai menghafalkan Alquran sejak duduk di kelas VI SD, alumni SDIT Asy Syaamil itu memulai hafalannya dari juz 30. Barulah setelah duduk di bangku kelas VII, hafalannya terus bertambah. Sebanyak 2 juz yakni juz 28 dan 29 berhasil dia hafal meski usianya masih sangat muda sekali. Tak cukup sampai disitu, di kelas VIII saat ini, anak pertama dari tiga bersaudara itu bisa terus membuktikan kemampuannya melalui penambahan hafalannya sebanyak 5 juz.
“Setiap pagi setelah salat subuh disini (SMP IT DHBD, Red.) programnya wajib menyetorkan hafalan sebanyak satu lembar Alquran. Sore harinya setelah salat asar, dilakukan muroja’ah (pengulangan) hafalan,” kata siswa berusia 14 tahun itu
Berkat keuletan dan ketekunannya itulah, akhirnya menghantarkan Radhi meraih juara dalam berbagai lomba yang dia ikuti. Salah satu yang membanggakan adalah, belum lama ini Radhi berhasil menjuarai lomba hafidz Alquran tingkat nasional dalam event Pekan Olahraga Seni Sains dan Quran (Possiqu) tingkat Nasional di Cibubur, Jakarta.
Dimana pesertanya, diikuti oleh seluruh sekolah yang berada dalam naungan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) se- Indonesia. Mengikuti kategori tahfidz tiga juz, Radhi berhasil meraih juara pertama tingkat nasional.
“Peran serta bimbingan dari ustaz dan ustazah maupun doa orang tua hingga sampai ke tingkat nasional sangat berpengaruh sekali. Sebelumnya mereka juga telah menghantarkan saya meraih juara I tahfidz quran 3 juz di tingkat Kaltim,” sebutnya.
Adapun kriteria penilaian lomba, diantaranya dari segi tajwid, makhraj huruf, kelancaran, dan juga adab. Tak disangka, usai menyingkirkan 13 peserta di babak penyisihan, di babak final Radhi berhasil mengalahkan 5 peserta lainnya.
“Kedepan harapannya ingin terus melanjutkan hafalan Alquran sampai hafal 30 juz,” jelas siswa kelahiran Bontang, 6 Desember 2002 itu.
Suksesnya Radhi, juga tak lepas dari peran serta orang tuanya. Sang ayah Junaidi mengaku selalu men-support anak pertamanya itu untuk terus berprestasi. Meskipun harus mengorbankan biaya dan tenaga yang tidak sedikit.
“Dua kali dalam seminggu, pasti kami jenguk si Radhi di asrama. Komunikasi dengan guru mereka pun juga kami lakukan di grup WhatsApp. Intinya kami sangat mendukung bakat dia dalam menghafalkan Alquran ini,” tukas Junaidi. (bersambung)
Tentang Radhi
Nama : Radhi Nugraha
TTL : Bontang, 6 Desember 2002
Alamat : Jalan Ahmad Yani, RT 03, Kelurahan Api-api
Orang Tua : Junaidi – Rusna
Sekolah : SMP IT Daarul Hikmah Boarding School (DHBS)
Cita-cita : Pengusaha
Hobi : Sepak Bola
Prestasi :
- Juara III Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Pentas PAI Kemenag Bontang tahun 2017
- Juara II Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) 5 Juz tingkat DHBS
- Juara I Tahfidz Quran Pekan Olahraga Seni Sains dan Quran (Possiqu) Tingkat Nasional 2017
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post