Oleh:
Khumaini Rosadi, SQ., M.Pd.I
Dai Ambassador Cordofa 2017 asal Bontang
Tidak bisa disangkal lagi bahwa arsitek bangunan yang paling kokoh bisa dilihat di Roma. Sebagai kota yang telah berdiri lebih dari 2000 tahun, maka wajar bagi Roma dijadikan referensi kokohnya pondasi dan tiang bangunan yang terpancang di tanahnya. Edwin – Staff KBRI Roma asal Bandung yang ahli 5 bahasa [Italia, Belanda, Jerman, Inggris,dan Spanyol. Arab saja yang belum bisa, katanya] mengatakan, bangunan di Roma itu sudah tidak bisa lagi dilebarkan, yang ada justeru naik ke atas. Dengan bukti setiap bangunan di Roma pasti ada bunkernya. Ruang bawah tanah. Contohnya Kantor KBRI, Masjid di Campi Sportivo, dan pasar-pasar di Roma, semuanya memiliki lantai bawah tanah.
Wisma KBRI yang saya tempati ini, selalu bergetar seperti gempa ketika ada mobil atau bus yang lewat di bawahnya. Tetapi tidak ada keretakan pada dindingnya meskipun hampir 24 jam tidak pernah sepi dari lalalalang kendaraan. Batako-batako paving kotak-kotak yang menghiasi jalanan tidak boleh dirubah meskipun jalannya sudah bergelombang, karena untuk menjaga situs Roma. Inilah cirikhas Roma. Itu umurnya bukan puluhan tahun. Tetapi ratusan tahun, bahkan banyak yang mengatakan ribuan tahun.
Bukan berarti membanding-bandingkan dengan negara kita tercinta Indonesia. Bagaimanapun, saya Indonesia. Apaun yang terjadi, tetap saya cinta Indonesia, tanah air dan tumpah darah. Ini hanya sebagai introspeksi saja, terkadang setiap tahun, aspal harus ditimbun lagi, karena sudah rusak terkena genangan air. Bahkan, yang lebih memprihatinkan lagi, aspal baru diperbaiki ketika sudah ada jatuh korban. Semoga ini menjadi pelajaran untuk kita. Indonesia memiliki bangunan-bangunan kokoh yang bukan hanya ratusan tahun bertahan, tetapi bisa sampai ribuan tahun.
Masih banyak juga bangunan-bangunan bersejarah Indonesia, yang patut dibanggakan dan umurnya pun sudah mencapai ribuan tahun. Candi Borobudur, Prambanan, Boko, dan lain-lain. Unsur batuan di Roma pun hampir-hampir mirip dengan batuan seperti itu. Natural bukan cetakan mesin. Perekatnya pun menempel begitu kuat. Entah jenis semen apa yang digunakan. Terlihat cantik meskipun sudah kuno. Ibarat barang antik, semakin tua semakin menarik.
Jika kita membaca tentang kisah-kisah Romawi Kuno, inilah sisa bangunannya, masih berdiri kokoh. Tidak ada renovasi. Tidak ada sentuhan cat-cat berwarna-warni. Semuanya dijaga oleh pemerintah sebagai kelestarian lingkungan. Meskipun diperlukan maintenance, hanya bagian interiornya saja. Sementara bagian luarnya tetap asli, terjaga seperti kejayannya dulu sebagai bukti sejarah kehebatan kekuasaan Romawi Tempo dulu.
Semoga ini menjadi pelajaran bagi genereasi muda kita agar menjadi arsitek rancang bangun yang hebat. Mampu merancang bangunan kokoh seperti Roma yang bisa bertahan ribuan tahun dan menjadi landmark untuk kota bersejarah. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: