bontangpost.id – Dua kelompok nelayan binaan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), yakni Kelompok Kimasea Kelurahan Loktuan dan Karaka Bontang Kuala, deklarasikan komitmen anti penangkapan ikan tidak ramah lingkungan (PITRaL) di perairan Bontang. Komitmen ini dideklarasikan para nelayan saat pembukaan Race Laut di panggung adat Bontang Kuala, Senin (10/10/2022).
AVP Administrasi dan Keuangan Pupuk Kaltim Nita Rahmawaty, mengungkapkan deklarasi ini tindak lanjut dari program Konservasi Tanaman Laut dan Sarana Media Terumbu Karang (Kilau Samudera), yang digagas Pupuk Kaltim dalam mendorong perbaikan dan rehabilitasi kawasan perairan Bontang akibat maraknya aktivitas PITRaL. Program ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek penanggulangan kerusakan ekosistem di perairan, tapi juga pemberdayaan nelayan sebagai agen perubahan.
Kelompok nelayan dibina secara bertahap. Mulai dari edukasi hingga menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekositem perairan, dari beragam potensi yang mengancam kelangsungan biota dan kekayaan bawah air. Selain itu Pupuk Kaltim juga gencar melakukan kampanye kepada masyarakat, melalui program Edukasi Konservasi Terumbu Karang (Aksi Terang) yang menyasar seluruh elemen di Kota Bontang.
“Deklarasi ini pun bagian dari upaya menghentikan aktivitas penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem perairan,” ujar Nita.
Deklarasi dirangkai pelaksanaan Race Laut untuk memfasilitasi minat serta bakat nelayan pada balap ketinting dan kapal di Kota Bontang. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Pemkot Bontang dan Badak LNG, untuk saling dukung dalam menumbuhkan kesadaran bersama sekaligus mengarahkan masyarakat pada kegiatan yang lebih positif.
“Dari kolaborasi yang terjalin, diharap ke depan tidak ada lagi PITRaL di Kota Bontang dan ekosistem perairan dapat semakin terjaga dengan keterlibatan seluruh elemen masyarakat dan pihak terkait lainnya,” tambah Nita.
Manager CSR dan Relationship Badak LNG Irfan Hidayat, mengungkapkan kolaborasi bersama Pupuk Kaltim dan Pemerintah Kota pada program ini, merupakan bentuk sinergi positif untuk memberi manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan daerah. Hal ini menjadi langkah awal yang akan terus ditingkatkan, guna mendorong perbaikan lingkungan maupun ekosistem perairan di Kota Bontang.
“Kolaborasi telah diawali Badak LNG dan Pupuk Kaltim pada penurunan media transplantasi terumbu di perairan Bontang beberapa waktu lalu. Hal ini penting dilakukan, agar program yang dijalankan tidak hanya berdiri sendiri dan dapat semakin optimal melalui kolaborasi dengan manfaat yang jauh lebih luas,” ungkap Irfan.
Wakil Wali Kota Bontang Najirah, menyambut positif pengambangan program konservasi terumbu karang Pupuk Kaltim, yang ditindaklanjuti melalui deklarasi anti PITRaL oleh dua kelompok nelayan binaan perusahaan. Hal ini menunjukkan mulai meningkatnya kesadaran masyarakat untuk senantiasa menjaga perairan di Kota Bontang, sehingga berbagai potensi kerusakan akibat penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan bisa terus ditekan secara optimal.
“Dengan turut terlibatnya Badak LNG pada program ini, dapat semakin mendorong upaya perbaikan kawasan perairan dan menghentikan rantai penangkapan ikan yang masih merusak lingkungan,” terang Najirah.
Dari deklarasi ini, Najirah berharap kelompok nelayan binaan Pupuk Kaltim terus meningkatkan peran dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga terumbu karang, sehingga aktivitas PITRaL yang mengancam ekosistem perairan tidak lagi terjadi di Kota Bontang.
“Atas nama Pemkot Bontang, kami ucapkan terima kasih atas kontribusi Pupuk Kaltim yang senantiasa peduli terhadap masyarakat dan lingkungan. Semoga dengan kegiatan ini, upaya penyelamatan lingkungan terus ditingkatkan dengan keterlibatan seluruh pihak,” tutur Najirah.
Perwakilan kelompok nelayan Karaka Bontang Kuala Sanusi, memastikan komitmen anti PITRaL akan dijalankan penuh oleh seluruh anggota, serta turut berperan dalam mendorong kesadaran masyarakat untuk senantiasa menjaga ekosistem laut secara berkesinambungan. Apalagi sejak dibina Pupuk Kaltim, secara perlahan pola pikir dan kesadaran nelayan untuk menangkap ikan dengan ramah lingkungan semakin terbentuk.
“Nelayan Bontang Kuala memastikan komitmen anti PITRaL ini dijalankan, sebagai wujud aksi nyata dalam menjaga ekosistem perairan Bontang,” ucap Sanusi. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: