BONTANG – Bukan hanya perbaikan dan pengaspalan jalan, perbaikan dan pemeliharaan trotoar di sejumlah wilayah di Bontang rupanya masih menjadi masalah tersendiri bagi Pemkot Bontang. Terbukti, masih banyak ditemukan trotoar yang rusak di sejumlah jalan utama Kota Taman.
Hal ini tentu berdampak pada berkurangnya keindahan estetika kota maupun mengurangi kenyamanan para pejalan kaki. Sebagaimana dikeluhkan Ardani, salah seorang warga Kelurahan Api-Api. Kepada media ini, dia mengeluhkan dengan kondisi trotoar yang saat ini banyak yang rusak. Terutama di kawasan Jalan Ahmad Yani Gunung Sari.
Menurutnya, hal tersebut cukup mengganggu masyarakat ketika berjalan kaki. “Saya sering lihat juga, trotoar justru dipakai parkir oleh kendaraan roda empat. Wajar kalau cepat sekali rusak,” ucapnya.
Dani pun meminta agar petugas yang terkait bisa mempertegas adanya larangan parkir di trotoar. Sehingga tidak cepat rusak dan memberikan akses seluas-luasnya untuk pejalan kaki.
Hal senada juga disampaikan Sari, salah seorang warga Gunung Elai. Menurutnya, masih ada beberapa trotoar di Bontang yang belum diperbaiki akibat terkena dampak dari bekas proyek galian jargas beberapa waktu lalu. Sehingga hingga saat ini kerusakanya masih terlihat meskipun tak terlalu parah .
“Cat hitam putihnya juga sudah banyak yang pudar. Harapannya yang pudar bisa dicat ulang agar lebih terang warnanya,” harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Bina Marga Dinas pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (DPUPRK), Abdul Azis Muslimin mengatakan, penyebab utama yang menjadi kendala tidak maksimalnya pemeliharaan trotoar lantaran kucuran anggaran Pemkot yang terbatas.
Sehingga, untuk melakukan perbaikan dan pemeliharaan, harus melihat faktor urgensi dan skala prioritas. “Seperti trotoar di Jalan Cipto Mangunkusumo (Eks Pupuk Raya, Red.), karena beberapa waktu lalu mengalami amblas akibat longsor, sehingga menjadi prioritas dibangun kembali,” ujarnya saat dikonfirmasi Bontang Post di ruangan kerjanya, Jumat (21/9) lalu.
Dijelaskan Abdul Aziz, DPUPRK rata-rata per tahunnya hanya mendapat anggaran untuk biaya pemeliharaan. Sedangkan untuk rehabilitasi, anggarannya nihil. “Semoga saja harapan kami di tahun depan anggaran yang dikucurkan untuk perbaikan trotoar bisa ditingkatkan. Mengingat kondisi trotoar kita sudah banyak yang rusak,” tukasnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: