DAMPAK banjir yang melanda Samarinda pada Kamis (22/3) mulai dirasakan warga. Banyak korban banjir mengeluhkan gatal-gatal pada kulit mereka. Penyakit tersebut sedikitnya telah menyerang puluhan orang di Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda.
Dari pantauan Metro Samarinda, Sabtu (24/3) kemarin, warga secara berbondong-bondong mendatangi tim medis dari Bagian Kesehatan Kepolisian Resort (Polres) Samarinda. Umumnya mereka berasal dari kalangan anak-anak dan remaja.
Arita (20), warga RT 17 Simpang Tiga mengaku sejak pagi sudah mengalami gatal-gatal di bagian tangan dan kaki. Di bagian tubuh wanita itu muncul bintik-bintik hitam. “Baru hari ini saya alami gatal-gatal,” ungkapnya kepada Metro Samarinda.
Hal yang sama dialami Arya (13). Bocah laki-laki ini mengaku merasakan gatal-gatal sehari setelah banjir menerjang. “Padahal saya tidak pernah bermain air,” katanya heran.
Tim Medis Polres Samarinda, Sita Rosmini membenarkan penyakit gatal-gatal yang dialami korban banjir. Karena itu atas perintah Kapolres Samarinda Kombespol Vendra Riviyanto, dirinya bersama tiga relawan datang memberikan pelayanan pada korban banjir.
“Kami sudah sediakan obat bagi warga yang terkena gatal-gatal. Sejak awal kami sudah memprediksi kemungkinan munculnya penyakit ini. Makanya hari ini (kemarin, Red.) kami mulai melayani warga,” sebut Rosmini.
Dia menyatakan, sebelum diberikan obat, tim medis terlebih dulu mengecek kesehatan warga yang datang menyampaikan keluhannya. Setelah diperiksa, barulah obat diberikan kepada para korban. Ditanya jumlah pasien yang dirawat tim medis, Rosmini mengaku belum bisa mengungkapkannya. Pasalnya tim medis baru melayani korban sejak pagi kemarin.
“Baru beberapa orang yang kami layani. Yang pasti ada datanya. Nanti setelah selesai pelayanan akan kami sampaikan,” tuturnya.
Rosmini menerangkan, selain gatal-gatal, penyakit lain seperti diare juga berpotensi menyerang korban banjir. Untuk itu pihaknya sudah menyediakan obat untuk warga yang mungkin saja terkena diare. “Jadi siapa saja yang datang ke sini akan kami obati secara gratis,” ujar Rosmini.
Adapun untuk waktu pelayanan kesehatan, dia menyebut tidak ada batas waktunya. Pelayanan dibuka sejak pagi dan penutupannya disesuaikan dengan warga yang datang berobat. “Jika sampai malam masih ada yang datang berobat, kami akan tetap layani,” tegasnya. (*/um)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini: