JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami dugaan suap pabrikan otomotif asal Inggris Rolls-Royce yang mengalir ke mantan Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar. Selain memanggil orang dekat Emirsyah, KPK juga menggali informasi dari keluarga saksi kunci.
Misalnya, anak mantan Direktur Operasional PT Citilink Indonesia Hadinoto Soedigno. KPK mengagendakan pemeriksaan dua anak mantan anak buah Emirsyah tersebut, yakni Putri Anggraeni Hadinoto dan Rullianto Hadinoto. ”Saksi Putri tidak hadir hari ini (kemarin, Red), kami akan menjadwalkan kembali,” ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah, kemarin (24/2).
Pemeriksaan keluarga Hadinoto Soedigno merupakan tindak lanjut penyidikan kasus dugaan suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S dan Rolls-Royce periode 2005-2014. Hadinoto sendiri masuk dalam daftar saksi yang dicegah bepergian ke luar negeri oleh Direktorat Jenderal Imigrasi atas permintaan KPK.
Sebelumnya, KPK juga memeriksa istri Emirsyah Satar, Sandrina Abubakar terkait kasus tersebut. Pemeriksaan itu dilakukan saat kasus yang juga menyeret pemilik Connaught International Pte Ltd sekaligus pendiri PT Mugi Rekso Abadi (MRA) dan distributor Ferrari Soetikno Soedarjo masih di tahap penyelidikan.
Pemanggilan keluarga saksi kunci kasus merupakan bagian dari klarifikasi informasi yang diperoleh penyidik. Informasi itu berasal dari hasil penggeledahan di sejumlah lokasi di Jakarta beberapa waktu lalu. Sebagai catatan, KPK sempat menyita sejumlah dokumen dari hasil penggeledahan di beberapa tempat. Salah satunya, di kantor PT MRA Grup di TB Simatupang 19 Jakarta Selatan.
Febri mengatakan, keluarga Hadinoto dianggap mengetahui beberapa informasi tentang rangkaian suap senilai Rp 46 miliar yang diduga mengalir ke sejumlah pejabat Garuda. Sebagaimana diketahui, Hadinoto pernah menjabat petinggi Garuda di era kepemimpinan Emirsyah. Bahkan, dia juga disebut-sebut sebagai salah satu pejabat BUMN yang mengetahui aliran uang suap.
”Saksi-saksi yang kami panggil karena kami pandang mengetahui informasi yang kami butuhkan,” jelas Febri. Terkait apakah informasi itu berkaitan dengan aliran uang suap, Febri enggan memberikan bocoran. Menurutnya, semua saksi yang diperiksa mayoritas diklarifikasi terkait informasi-informasi yang diperoleh penyidik.
Febri menyebut KPK sejauh ini masih fokus terhadap kasus yang menjerat Emirsyah dan Soetikno Soedarjo. Pemeriksaan keluarga pejabat Garuda adalah murni untuk kebutuhan penyidikan. ”Kalau kebetulan ada keluarga dari saksi yang lain atau keluarga tersangka atau keluarga pejabat-pejabat tertentu, dalam kasus yang ditangani KPK, KPK tetap fokus pada fakta hukum,” imbuh mantan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) ini. (tyo)