bontangpost.id – Aroma kabel terbakar begitu menyengat saat Jemes (18) sedang asik bermain ponsel bersama Deny (17) di sebuah rumah yang beralamatkan RT 20, Jalan Ir Soekarno-Hatta, Kelurahan Gunung Telihan, Bontang Barat.
Sontak, Jemes yang saat itu berada di tangga lantai satu berlari ke lantai dua untuk mencari tahu sumber aroma kabel tersebut. Belum sempat mencari tahu, ia melihat sebuah tv terbakar kemudian menimbulkan suara ledakan keras.
Di waktu yang bersamaan, api dengan cepat menyulut ke berbagai ruangan yang hanya disekat tripleks. Mengetahui hal itu, Boni (40) yang merupakan ayah dari Eben Malik (3) berteriak kebakaran dan berlari mencari putranya yang saat itu berada di sebuah ruangan.
“Karena dia tahu anaknya di kamar, makanya berusaha menyelamatkan,” akunya saat ditemui di pelataran RSUD Taman Husada Bontang, Senin (19/9/2022).
Jemes merupakan salah seorang saksi yang saat kejadian berada di lokasi. Sedangkan Deny merupakan cucu dari Ruben Randa sang pemilik rumah.
“Saya sempat di atas (lantai 2) tapi langsung turun ke luar rumah karena tahu ada kebakaran. Saya enggak sempat menyelamatkan apapun,” ucapnya.
Ingatan memorinya dengan jelas merekam kejadian pilu serta mengharukan saat Boni menyelamatkan Eben dari kobaran api. Di tengah kepungan api, tanpa pikir panjang Boni berusaha menyelamatkan dengan melempar putranya ke luar.
“Nah, Eben ini sempat kena api. Tapi, enggak parah. Pas habis dilempar bapaknya itu dia sempat jalan habis itu langsung dipeluk ibunya,” jelasnya.
Sedangkan Boni yang sudah terlanjur terkepung api, langsung terjun bebas ke bawah. Dengan posisi sekujur tubuh dipenuhi api.
Baca juga; Luka Bakar 90 Persen, Satu Korban Kebakaran di Gunung Telihan Kritis
“Iya, dia langsung terjatuh dari atas. Tapi enggak lama dia sempat berdiri terus jalan ke samping rumah. Karena di situ ada air. Dia langsung cemplungi badannya ke situ. Nah habis itu langsung dibawa ke rumah sakit,” urainya.
Menurut keterangan Jemes sebelum kejadian, di dalam rumah tersebut terdapat 8 orang. Yakni, Boni, Eben, Elisabe (istri Boni), Jemes, Deny, dan tiga orang tamu. Saat kebakaran semua orang langsung ke luar rumah.
“Dugaan saya titik api bermula dari lantai dua. Karena saat itu saya ada di lokasi kejadian,” timpal Jemes.
Sedangkan Deny saat itu keluar rumah untuk mencari air. Namun sayang, api dengan cepat merembet ke ruangan lainnya.
“Elisabet ini mulanya cari anaknya. Karena enggak ketemu akhirnya dia keluar. Puji syukur selamat,” ucap Deny.
Insiden kebakaran yang menimpa satu unit rumah semi permanen tersebut akhirnya berhasil dipadamkan oleh petugas gabungan dari Disdamkartan, BPBD, dan KPHP Santan. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: