Berprofesi menjadi pengepul sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bontang Lestari, tak membuat Bakri berorientasi pada rupiah semata. Sembari mencari penghasilan, dirinya juga turut berkontribusi menyelamatkan lingkungan.
====
MENJADI pemulung dan pengepul barang-barang bekas sudah dilakoni Bakri sejak 2005. Saat ini dia menggeluti usahanya tersebut tepat di depan TPA Bontang Lestari. Namun yang membuat Bakri berbeda dari pemulung lainnya adalah, kepeduliannya terhadap lingkungan. Khususnya di TPA. Berkat keuletan dan kegigihannya, dia bisa mengurangi residu sampah yang masuk ke TPA secara signifikan. Yang paling menonjol adalah, pengurangan terhadap sampah plastik jenis polyethylene (PE). Dalam sebulan, Bakri mampu mengumpulkan plastik PE dengan berat rata-rata 1-2 ton.
Selain plastik PE, barang bekas lainnya yang juga dia kumpulkan seperti kardus, jeriken, kaleng, besi, alma, maupun kertas. Tak sekadar dikumpulkan, dirinya juga menerima penjualan dari masyarakat umum. Untuk kardus, per kilogramnya dihargai Rp 700 rupiah, satu jeriken dihargai Rp 1.000 per biji, satu kaleng senilai Rp 300, besi Rp 2 ribu per kilogram, serta alma Rp 11 ribu per kilogram.
“Hasilnya ada yang di jual di Bontang, ada yang dibawa ke Samarinda,” tutur pria 57 tahun tersebut.
Bakri mengajak masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah di rumah sebelum dibuang ke TPA. Apalagi dengan memilah, bisa sekaligus mendapatkan uang tambahan ketika barang tersebut dijual. Keuletan Bakri mengumpulkan barang-barang bekas ini diapresiasi para petugas TPA.
Misbah, salah satu staf menuturkan, kontribusi Bakri dalam mengurangi residu sampah yang masuk ke TPA cukup tinggi. Jika tak ada Bakri dan pemulung lainnya, kata dia, tentu volume sampah yang masuk ke TPA semakin tinggi. “Dampaknya umur TPA bisa semakin pendek,” terangnya.
Untuk itu, Misbah mengajak masyarakat Bontang untuk sama-sama peduli terhadap kondisi lingkungan sekitar. Dengan cara rajin melakukan 3R (Reuce, Reduce Recycle) sehingga efek jangka panjangnya bisa memperpanjang umur TPA. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post