SAMARINDA – Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda menilai kuota tenaga honorer kategori dua (K2) yang diberikan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negera dan Reformasi Birokasi (Kemen-PAN RB) jauh dari kebutuhan yang seharusnya. Pasalnya, dari kuota 313 formasi CPNS yang diterima Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, kuota untuk tenaga K2 kuota hanya diberikan sebanyak 24 formasi.
Kepala Disdik Samarinda, Akhmad Hidayat mengatakan, untuk tahun 2017 saja terdapat 110 orang tenaga K2 di Samarinda. Bila dibandingkan dengan lowongan yang tersedia saat ini sangatlah tidak sepadan.
“Jadi, jumlah penerimaan CPNS baru dan yang pensiun tidak seimbang. Soalnya untuk tenaga guru secara keseluruhan disediakan kuota sebanyak 180 formasi, sedangkan jumlah honorer keseluruhan berjumlah ratusan dan hanya disediakan kuota 24 formasi,” tegasnya ditemui belum lama ini.
Kendati demikian, ia mengaku tak dapat berbuat banyak. Sebab, kebijakan tersebut tidak berasal dari Disdik Samarinda, namun dari pemerintah pusat. Hidayat berandai, jika dapat menentukan sendiri, ia ingin agar jumlah penerimaan kuota CPNS yang baru dengan tenaga honorer K2 diberikan jatah yang sama.
“Maunya kami ya seimbang saja. Penerimaan yang baru berapa, yang pensiun berapa. Karena kan walaupun sudah pensiun gaji mereka tetap berjalan,” ungkap dia.
Menurutnya, sampai saat ini Samarinda masih kekurangan tenaga guru. Walaupun kuota penerimaan sudah sedemikian rupa, namun tetap saja hal itu tidak dapat memenuhi kebutuhan guru untuk Kota Tepian. Sehingga, ia menilai, alangkah lebih baik jika kekurangan tenaga guru itu dapat diisi oleh tenaga K2.
“Kalau kami sih maunya yang K2 diangkat semua untuk memenuhi kekurangan guru. Soalnya dari 10 kecamatan yang ada di Samarinda ini kekurangan guru semua,” ujarnya.
Sedangkan setiap tahunnya ia mengaku, pihaknya selalu menyampaikan data kekurangan guru di Samarinda. “Itulah keadaan kami di kota. Bagaimana mau meningkatkan kualitas guru, kalau sampai sekarang masih ada satu guru yang mengajar hingga lima mata pelajaran,” ungkap dia. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post