bontangpost.id – Kuota BBM bersubsidi telah ditetapkan oleh BPH Migas. Pada tahun ini terjadi kenaikan distrisbusi pertalite dan bio solar di Bontang.
Kabag Perekonomian dan SDA Setkot Moch Arif Rochman mengatakan untuk pertalite akan diterima 21.372 kiloliter.
“Ada kenaikan 24,43 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Arif.
Pada 2023, Bontang kebagian 17.934 kiloliter. Dengan realisasi 17.176 kiloliter. Sementara untuk bio solar kenaikan hanya 15,91 persen. Jika tahun lalu memperoleh pasokan 25.618 kini menjadi 28.393 kiloliter. Adapun realisasi tahun lalu yaitu 24.496 kiloliter.
“Kenaikan kuota BBM bersubsidi ini perlu diapresiasi,” ucapnya.
Meskipun demikian kuota yang diberikan sebenarnya masih jauh dari usulan Pemkot Bontang. Mengingat pemkot telah meminta kuota untuk tahun ini yaitu 37.796 kiloliter bio solar dan 29.947 kiloliter pertalite. Bahwasanya penetapan subsidi oleh BPH Migas disesuaikan dengan kemampuan keuangan negara dalam APBN 2024.
Kondisi ini sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Mulai dari UU 22/2001, UU 12/2003, PP 36/2004, Perpres 191/2014, dan PMK 03/PMK.02/2009. Selain itu, pemerintah berupaya agar penyaluran BBM bersubsidi ini tepat sasaran.
Sebagaimana diatur dalam Perpres 191/2014. Adapun rincian konsumen yang berhak menggunakan BBM bersubsidi ialah usaha mikro, usaha perikanan, usaha pertanian, transportasi, dan pelayanan umum.
Selain itu, pemkot melalui Tim Satuan Tugas Pengawasan dan Pengendalian BBM tetap melakukan pengawasan atas pendistribusian BBM bersubsidi. Agar sesuai tepat sasaran. Serta terus berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk Polres Bontang, Pertamina, dan pengelola SPBU.
“Untuk mengurangi dan mengatur antrean agar tidak berdampak pada aktivitas ekonomi dan lalu lintas di sekitar SPBU,” tutur dia.
Disinggung peningkatan kuota ini bisa mengurangi antrean, Arif menjelaskan ada beberapa faktor penyebab terjadinya situasi demikian. Salah satunya ialah jumlah SPBU di Kota Taman terbilang masih minim. Sebab hanya memiliki enam SPBU, Mulai dari kilometer 8, Kopkar PKT, kilometer 3, Akawy, Tanjung Laut, dan KS Tubun.
Tak hanya itu beberapa waktu lalu terjadi penyalahgunaan BBM bersubsidi. Hal ini diketahui dengan penangkapan beberapa pengetap di SPBU. Akibatnya sejumlah SPBU masuk dalam tahapan pengawasan. Mulai dari Tanjung Laut, Akawy, dan Kopkar PKT. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: