SANGATTA – Ternyata Kutim memiliki potensi gempa dan tsunami. Menurut CNN, Kutim masuk dalam radar potensi bencana tersebut. Dikatakan, Indonesia secara geografis merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik. Yakni lempeng Benua Asia, Australia, Samudra Hindia, dan Samudra Pasifik.
Dalam laporan CNN, di antara daerah yang berpotensi besar terkena tsunami ialah Aceh, Sumatra Utara, Bengkulu, Lampung, Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, dan Sangatta Kutim.
Hasil analisa tersebut bisa dibenarkan. Pasalnya, beberapa lokasi sudah terkena gempa bahkan tsunami. Kutim sendiri sudah beberapa kali terkena gempa. Terakhir di Kecamatan Sandaran, pada 28 Maret 2018 lalu. Terbaru Jumat, 28 September 2018. Yakni gempa dan tsunami Donggala dan Palu yang berdampak hingga Kutim.
Menanggapi hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim, membenarkan hal itu. Dikatakan Sekretaris BPBD Kutim, Ludi Firmansyah secara umum, Kutim dapat terkena gempa dan tsunami. Sebab, Kutim dikelilingi daerah pesisir.
Tsunami kata dia, akan terjadi apabila terdapat gempa. Gempa mengawali musibah mematikan tersebut. Secara teori, kerawanan gempa dan tsunami terbagi menjadi tiga. Yakni rawan rendah, sedang, dan tinggi. Sedangkan Kutim, dari yang dia tau masuk dalam rawan rendah dan sedang.
“Secara umum, Kutim dapat saja berpotensi tsunami, apalagi daerah pesisir. Yang saya tau Kutim masuk rawan rendah sampai sedang,” jelas Ludi.
Yang paling rawan katanya ialah Kecamatan Sandaran. Kecamatan Sandaran bagian barat wajib menjadi perhatian. Karena berbatasan langsung dengan laut Sulawesi.
“Yang menjadi perhatian adalah daerah Sandaran bagian barat. Yang berdasarkan info dari ahli terdapat patahan atau lempengan yang berpotensi terjadi gerakan itu yang disebut gempa yang bisa menimbulkan tsunami,” jelasnya.
Tapi lanjut dia, secara umum Kutim masih dalam kategori rawan rendah. Karena Kutim masih berada di jalur khatulistiwa.
“Kita tidak boleh terlena karena tren atau kecendrungan bencana semakin tidak terkendali. Manusia hanya bisa merencanakan, tapi Allah Maha Kuasa. Saya tidak tau apakah bumi yang semakin tua dan sakit-sakitan dan kemudian mati. Subhanallah itu kuasa Allah tidak satu manusia yang tau,” katanya menjelaskan.
Sementara itu, Kasi Penanggulangan Darurat, Bidang Kedaruratan, Logistik dan Peralatan, Romi pun mengaminkan hal itu. Katanya, Kutim khususnya Kaltim memang memiliki celah akan hal itu.
“Kalau Sangatta saya belum tau. Tapi menurut BNPB memang celah antara Kalimantan dan Sulawesi ada potensi gempa,” katanya.
Apalagi kata dia, yang berada di kawasan pesisir. Daerah pesisir sangat rentan diterjang gempa dan tsunami.
“Jadi daerah pesisir rentan terjadi tsunami. Bila ada gempa besar di dalam dasar laut yang tidak jauh dari posisi pesisir pantai, seperti kejadian gempa di Donggala dan Palu, ini yang memicu tsunami,” jelasnya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post