BONTANG – Selasa (21/2) siang sekira pukul 13.00 Wita, kebakaran terjadi di dalam lahan milik Yayasan LNG Badak atau dikenal dengan daerah HOP VII. Sumber api yang hanya berjarak sekitar 50-100 meter dari pinggir Jalan Cipto Mangunkusumo ini seketika membesar dikarenakan angin yang bertiup kencang di daerah tersebut.
Arus lalu lintas pun seketika tersendat, karena pengguna jalan yang melintas memilih berhenti di pinggir jalan untuk mengabadikan momen kebakaran tersebut.
Para siswa SMKN 1 Bontang yang berada persis di samping lahan yang terbakar pun berhamburan ke luar kelas. Beberapa di antaranya bahkan mengevakuasi barang-barang di ruangan kelas dan laboratorium yang letaknya berdekatan dengan sumber api.
Sekira sepuluh menit berikutnya, satu unit mobil pemadam kebakaran dari Badak LNG pun diturunkan dengan pengawalan petugas keamanan Badak LNG.
Jalan Cipto Mangunkusumo yang mengarah dari arah Loktuan pun seketika ditutup. Sedangkan ruas jalan dari arah kota yang semula satu arah, dibuat menjadi dua arah agar tidak terjadi penumpukan kendaraan. Setelah berjuang memadamkan kebakaran di satu titik api yang dekat dengan jalan raya, tanpa diduga api mulai merembet masuk lebih jauh ke dalam lahan.
Petugas pemadam pun kemudian beralih ke titik api lain yang berjarak sekitar 10 meter dari SMKN 1 Bontang. Satu unit tangki air dari Badak LNG pun ikut diturunkan untuk mem-backup pasokan air untuk memadamkan api. Sedangkan dua unit pemadam kebakaran dari Pemkot Bontang berusaha memadamkan api yang ternyata juga merembet ke lahan di belakang SMKN 1 Bontang.
Namun hingga menjelang sore, api yang berada di dalam hutan tak kunjung padam. Bahkan cenderung semakin meluas ke dalam hutan HOP VII Badak LNG sehingga tak dapat dijangkau pemadam.
Ketua Pengurus Yayasan LNG Badak, Kudding yang ditemui langsung di lokasi kebakaran menyebut, kebakaran yang terjadi di atas lahan Yayasan LNG Badak diduga disengaja oleh beberapa oknum. “Kelihatannya dibakar, ada unsur kesengajaan membakar di tanah yang sudah dirintis ini. Untuk pelakunya kami belum tahu,” kata Kudding.
Pihaknya pun akan membuat laporan ke kepolisian terkait tindakan yang diduga pembakaran dan oknum yang mengklaim memiliki kuasa atas tanah Yayasan LNG Badak. “Kami akan lapor ke polisi, karena ini tanah milik yayasan,” jelasnya.
Sementara saat ditanya berapa luas lahan yang ludes terbakar, Kudding menyebut masih menunggu laporan dari tim pemadam kebakaran. “Dari luas 63 hektare, belum tahu berapa persen yang terbakar,” lanjutnya.
Saat redaksi berusaha menghubungi kembali Kudding malam harinya, dia menyebut luas lahan yang terbakar sekira lima hektare. Bahkan, hingga menjelang maghrib api tak kunjung padam dari dalam hutan. “Beruntung pas maghrib ada hujan, jadinya sedikit tertolong untuk memadamkan api,” kata Kudding.
Kapolres Bontang AKBP Andy Ervyn melalui Kapolsek Bontang Utara, Iptu Mukhlas Hariyanto saat diwawancara di lokasi kejadian belum bisa memastikan penyebab terjadinya kebakaran yang melanda lahan HOP VII Badak LNG. Namun, pihaknya sudah mengamankan beberapa saksi yang berada di sekitar kejadian. “Saya dengar dari reskrim saat ini sedang mengambil keterangan dari saksi-saksi,” ujar Mukhlas.
Namun secara umum, Mukhlas mengapresiasi kerja tim pemadam kebakaran dan unit-unit di kepolisian yang turut mengamankan kejadian kebakaran ini. Kata Mukhlas, pihaknya menurunkan sekitar 25 personel yang terdiri dari intel, reskrim, sabhara, dan polsek untuk turut mengamankan arus kendaraan dan di sekitar lokasi kebakaran. “Untuk pengembangannya melihat dari hasil keterangan-keterangan saksi yang didapatkan,” jelas Mukhlas. (zul).
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: