Pindah Kantor Berkali-kali
KEHADIRAN Bontang Post di Kota Taman tidak secara tiba-tiba. Butuh proses panjang dan berliku yang dilalui media lokal konten terbesar di Bontang dan Kutai Timur (Kutim) ini. Nursalam, mantan wartawan sekaligus Kepala Biro Kaltim Post Bontang sebelum menjadi ketua DPRD saat ini bercerita banyak tentang riwayat Manuntung, cikal bakal Kaltim Post di Bontang, hingga melahirkan Bontang Post.
Manuntung, kala itu masih merupakan surat kabar harian dengan oplah berkisar 5 ribu hingga 10 ribu ekslempar per hari. Di Bontang, harian ini menempati satu rumah yang posisinya kini persis di depan klinik Den Arhanud Rudal 002. Namun tak lama, Manuntung kembali berpindah kantor di depan bank BRI yang kini berubah menjadi dealer penjualan motor. Kantor tersebut pun ternyata hanya sementara.
Manuntung lagi-lagi pindah kantor ke depan Den Arhanud Rudal 002. Kali ini, Manuntung menyewa ruko yang posisinya persis di depan gerbang utama markas rudal tersebut.
Beberapa tahun menempati ruko tersebut, Manuntung akhirnya membeli tanah dan rumah sendiri yang kini berada di Jalan Ahmad Yani sekitar 2002. Selain tanahnya yang cukup luas, kantornya pun berdiri cukup sederhana. Hanya berbentuk rumah kayu biasa dengan satu lantai, namun memiliki ruang tamu dan ruang kerja tersendiri. “Saya paling suka ruang dapur, karena selain luas juga jadi tempat yang menyenangkan untuk makan siang dan beristiahat sehabis hunting,” ujar Rizal Juraid, Pemimpin Redaksi Kaltim Post Samarinda yang dulu sempat menjadi wartawan dan Kepala Biro di Kaltim Post Biro Bontang.
Rumah sederhana tersebut, selain menjadi tempat kerja juga kerap kali digunakan beberapa wartawan untuk tidur. Dengan ruang kerja yang kala itu memiliki 5 unit komputer, masih ada tempat bagi wartawan Kaltim Post kala itu untuk bermalam. Nursalam dan Rizal merupakan dua di antaranya yang pernah memanfaatkan kantor tersebut menjadi tempat tinggal. “Cukup laik untuk ukuran kantor biro,” jelas Rizal.
Di sekitar 2003 dan 2004 inilah, rencana mendirikan harian lokal di Bontang mulai muncul. Pimpinan Kaltim Post saat itu, menghendaki berdirinya harian yang bernama Radar Bontang. Nursalam, yang saat itu menjadi kepala biro Kaltim Post Bontang pun turut mendorong agar harian ini secepatnya berdiri. Namun sayang, Nursalam saat itu diminta ke Samarinda untuk memimpin Radar Samarinda, cikal bakal Samarinda Pos yang berdiri saat ini. Dasar Nursalam yang sudah kerasan di Kota Taman, dia meminta untuk tetap berada di Bontang.
Setelahnya, rencana untuk mendirikan Radar Bontang seolah tak lagi terdengar hingga tahun-tahun berikutnya. Baru pada 2010, rencana tersebut kembali hidup dan secara resmi Bontang Post berdiri di 14 November 2010. Agus Susanto, Kepala Biro Kaltim Post Tenggarong saat itu diminta mengemban amanah sebagai pimpinan di Bontang Post, hingga saat ini.
Kemajuan pesat ditunjukkan dari koran yang mengusung slogan “Mencerdaskan dan Menginspirasi” ini. Perlahan-lahan, Bontang Post menjadi bacaan rujukan utama warga Kota Taman. Dari yang semula degan jumlah tenaga hanya 9 orang, pada awal-awal berdirinya, Bontang Post kini memiliki 45 karyawan yang sama-sama membesarkan media ini.
Tidak hanya dalam bentuk koran atau media cetak, Bontang Post pun kini merambah ke dunia digital dengan mengelola dua portal resminya, yakni www.bontangpost.id dan www.bontang.prokal.co. “Selain upaya mengikuti perkembangan teknologi, inovasi ini juga sebagai bentuk mendekatkan diri dengan pembaca yang menginginkan kecepatan dalam memperoleh informasi,” ujar Agus Susanto. (zul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: