Lanjutan Program Kamis, PT KPI Bekali Pelatihan Jumantik dan MTB

PT Kaltim Parna Industri (KPI) bersama Bank Sampah Pesisir menggelar pelatihan kader juru pemantau jentik (Jumantik) sekaligus sosialisasi masyarakat tanggap bencana (MTB).

bontangpost.id – PT Kaltim Parna Industri (KPI) bersama Bank Sampah Pesisir menggelar pelatihan kader juru pemantau jentik (Jumantik) sekaligus sosialisasi masyarakat tanggap bencana (MTB).

Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Lurah Tanjung Laut Indah itu melibatkan perwakilan ibu-ibu warga RT 07, 08, 09, 10, dan RT 31 wilayah pesisir.

Susana Afriati selaku Supervisor CSR & External Relation PT KPI menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari program Kampung Minim Sampah (Kamis).

Diharapkan program Kamis dapat menyasar rukun tetangga lainnya di wilayah Tanjung Laut Indah. Agar masyarakatnya sadar lingkungan sehingga dapat menjadi program kampung iklim (Proklim) dan kampung percontohan di Kota Bontang.

“Harapannya kampung minim sampah dapat berkembang menjadi kampung iklim,” ucapnya Kamis (26/10/2023).

Ia berharap, melalui materi-materi tersebut dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi ibu-ibu di Kelurahan Tanjung Laut Indah terkait Jumantik dan MTB.

“Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk kita semua ya, bu,” tutur Susan.

Lurah Tanjung Laut Indah Ruri Widyastiwi diwakili Kasi Pemerintahan Husein, menyambut baik kegiatan yang digelar oleh PT KPI dan Bank Sampah Pesisir di wilayahnya.

Husein berharap peserta yang hadir dapat memaknai dan memperhatikan materi terkait Jumantik untuk mengembangkan nyamuk wolbachia sebagai bentuk pengendalian demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bontang.

“Melalui dana stimulan RT, sekarang pemerintah tidak hanya budidaya ikan lele atau urban farming, tapi sekarang berusaha untuk memelihara nyamuk wolbachia,” tambahnya.

Praktik pemadaman api menggunakan handuk basah. (Rera/bontangpost.id)

Founder dan Direktur Bank Sampah Pesisir Muhammad Saipul menambahkan alasan kader Jumantik dipilih 5 orang dari masing-masing RT 07, 08, 09, 10, dan 31 Tanjung Laut Indah, agar dapat saling mendukung dan membantu.

“Karena selama ini kader Jumantik hanya satu dan tugasnya menumpuk. Merangkap kader posnyandu, KB, dan lainnya. Jadi keteteran saat membuat laporan,” ujar Saipul.

Adapun materi Jumantik dibawakan oleh Kasi Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang Nur Ilham terkait wolbachia project. Serta Purbaya PJ Program DBD Puskesmas Bontang Selatan I mengenai sosialisasi pemantauan Jumantik RT.

Sementara materi terkait MTB disampaikan oleh Rahmatullah Qarib Gobel bersama Wahyu perwakilan QSHE KPI, Nyoto Siswoyo dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Bontang, dan pewakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang Syamsuddin.

Selain dibekali materi, peserta juga diajak langsung cara memadamkam api menggunakan handuk basah maupun apar lewat simulasi kompor atau wajan yang terbakar. (*)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version