bontangpost.id – Sejumlah anggota DPRD Bontang melempar kritik pedas terhadap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang. Yang membiarkan ada sekolah dalam kondisi memperihatinkan. Seperti yang terjadi di SDN 011 Pulau Gusung, Guntung, Bontang Utara. Puncaknya, sekolah berusia 20 tahun itu ambruk dan tak lagi bisa digunakan. Dewan menilai Disdikbud abai dan tidak serius dalam menjalankan tugasnya dalam memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi masyarakat.
Seperti diungkapkan anggota Komisi III DPRD Bontang Faisal. Dia menegaskan kondisi ini mestinya tidak terjadi. Pasalnya negara mengamanatkan 20 persen dari APBD untuk dunia pendidikan. Disdikbud, sebagai wakil pemerintah mestinya memanfaatkan itu untuk segala hal terkait dunia pendidikan. Baik dari sisi peningkatan mutu pengajar. Maupun perbaikan infrastruktur fisik pendidikan.
”Kan 20 persen untuk pendidikan. Kagetnya saya, ternyata SDN 011 Gusung tidak jadi prioritas,” kata Faisal kala ditemui bontangpost.id di kantornya.
Dia mengatakan, kondisi sekolah tersebut sudah lama memperihatinkan. Lantaran terus dibiarkan, sekolah itu akhirnya roboh. Akibat dihajar usia bangunan sekolah yang memang sudah uzur. Ditambah faktor alam; angin kencang di pesisir dan terjangan air laut terus menerus mengikis tanah yang menjadi pondasi sekolah.
”Sudah lama kan kondisinya begini. Kok tidak diprioritaskan,” tanya Faisal.
Politikus NasDem ini mengaku sangat kesal dengan sikap Disdikbud. Bukan saja abai, ia menilai Disdikbud tak serius menjalankan tugasnya. Ini ditandai, usai ambruknya sekolah mereka baru mau mengajukan relokasi sekolah.
”Selama ini ke mana saja. Kok baru mau minta di pergeseran anggaran. Berarti sebelumnya tidak pernah,” kesalnya.
Senada diungkapkan anggota Komisi I DPRD Bontang Abdul Haris. SDN 011 Gusung sejak 2018 lalu kondisinya sudah memprihatinkan. Artinya pemangku kebijakan di Disdikbud Bontang tidak punya perencanaan terkait antisipasi. Mestinya ketika sudah tahu sekolah tidak layak, Disdikbud sudah membuat perencanaan. Jadi pada 2019 atau 2020 sekolah sudah bisa direlokasi. Namun faktanya, hingga kini tidak ada. Yang ada, sekolah dibiarkan, dihantam abrasi dan angin kencang, kemudian ambruk dan tak bisa digunakan lagi.
”Jelas tidak ada perencanaan yang matang. Kan mereka sudah tahu kondisi ini sudah lama terjadi,” kata Abdul Haris.
Dia melanjutkan, karena SDN 011 Gusung sudah tak layak huni, dan harus direlokasi, maka dewan melalui badan anggaran sepakat memprioritaskan pembangunan sekolah baru. Sebab kini anak-anak hanya bisa belajar di gazebo dan menumpang di Balai Pertemuan Umum (BPU). Tentu itu amat tak layak. Menurut Abdul Haris, infrastruktur pendidikan yang berantakan bakal berbanding lurus dengan kualitas pendidikan yang tak kalah buruk.
”Teman-teman di Badan Anggaran sepakat, kalau bisa ini (relokasi SDN 011 Gusung) diprioritaskan,” ucap Politikus PKB ini. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: