BONTANG – Menurunnya jumlah terumbu karang di perairan laut sekitar Pupuk Kaltim, mendasari terselenggaranya program pemberdayaan masyarakat pesisir, Rabu (24/4/2019). Melalui kegiatan pembuatan terumbu buatan oleh kelompok Kimasea.
Sri Mukartiningsih selaku Staf Direktorat Produksi Pupuk Kaltim dalam sambutannya mengatakan, perairan laut di sekitar Pupuk Kaltim selain digunakan untuk keperluan industri, juga dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber daya perikanan. Aktivitas industri, praktik penangkapan ikan yang merusak dan tekanan dari aktivitas masyarakat di daerah pesisir.
“Ini menyebabkan ekosistem terumbu karang mengalami degradasi. Itulah yang mendasari Pupuk Kaltim, komitmen untuk menjaga ekosistem laut,” terangnya.
Komitmen itu diaplikasikan melalui program penurunan terumbu buatan yang digagas sejak 2009 hingga 2022 mendatang. Dengan membuat dan menurunkan terumbu buatan rata-rata 500 terumbu setiap tahunnya.
Pupuk Kaltim melakukan konservasi di wilayah terdekat dengan perusahaan, yaitu Tobok Batang. Kegiatan ini melibatkan kelompok nelayan Kimasea yang memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian ekosistem laut. Sehingga, perlu dilakukan penyadaran melalui kegiatan bersifat partisipatif.
“Kali ini, kelompok Kimasea akan membuat 500 terumbu buatan yang akan diturunkan di perairan Tobok Batang pada peringatan HUT ke-42 Pupuk Kaltim, Desember mendatang. Pupuk Kaltim juga memberikan bantuan 2 set peralatan selam untuk digunakan saat memantau terumbu buatan,” urai Sri.
Lanjut dia, program ini bertujuan agar masyarakat memahami pentingnya keberadaan dan kepedulian terhadap terumbu karang. Sehingga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kesejahteraan bersama.
“Kami berharap dengan adanya terumbu buatan ini makin memperkaya kehidupan biota di laut Bontang serta mendukung pelestarian lingkungan di area tersebut. Sekaligus sebagai upaya perusahaan berperan aktif dalam melestarikan lingkungan di kota Bontang,” harap dia.
Mewakili Pemkot Bontang, Lurah Loktuan M Takwin menyambut baik program tersebut. Mengingat saat ini, minim keberadaan terumbu karang di perairan Selambai, Loktuan yang berada di sekitar Pupuk Kaltim. Perkembangan jumlah penduduk hingga kurangnya kesadaran masyarakat saat menangkap ikan menjadi alasannya.
“Terima kasih atas pembinaan dari CSR Pupuk Kaltim. Tentu saja memberikan pemberdayaan kepada masyarakat kami untuk bisa memelihara terumbu karang maupun membudidayakannya. Ini sangat bermanfaat untuk kami penduduk pesisir yang sebagian adalah nelayan,” tutur Takwin.
Di akhir acara, Jusman Ketua Kelompok Kimasea memberikan testimoni. Ia merasa beruntung mendapatkan banyak ilmu terkait pentingnya menjaga ekosistem laut yang banyak membawa keuntungan bagi masyarakat.
“Ternyata keberadaan terumbu karang merupakan habitat ikan-ikan. Jika kita merusaknya makan ikan-ikan akan menjauh. Terima kasih banyak dengan adanya bimbingan dan bantuannya dari Pupuk Kaltim terhadap nelayan di Selambai,” tutup Jusman yang juga Ketua RT 01 Selambai, Loktuan. (ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post