• Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
No Result
View All Result
Home Feature

Lihai Cari Peluang, Seratus Porsi Sehari dari Usaha Delivery  

by BontangPost
21 Januari 2017, 13:02
in Feature
Reading Time: 3 mins read
0
Priswalia Anggariana Putri (Dok. Pribadi)

Priswalia Anggariana Putri (Dok. Pribadi)

Share on FacebookShare on Twitter

 

Kisah Inspiratif Warga Bontang: Priswalia Anggariana Putri (141)

Usaha pengantaran makanan atau delivery memang sedang gandrung di Kota Taman. Memanfaatkan media sosial, tiap orang kini bisa membuka berbagai usaha delivery. Tak terkecuali Priswalia Anggariana Putri, yang sudah tiga bulan menjalani bisnis delivery ayam geprek tiga bulan terakhir.

Muhammad Zulfikar Akbar, Bontang

AWAL mula Priswalia membuka usaha ayam geprek delivery ini sebenarnya dimulai dari iseng. Wawa –sapaan akrabnya- yang sedang proses mengerjakan tugas akhir di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda ini sedari awal merupakan penikmat kuliner. Berbagai masakan olahan ayam merupakan favorit dara kelahiran Bontang, 5 Mei 1994 ini. “Kebetulan memang sukanya sama (masakan) ayam,” jelas Wawa.

Saat berada di Samarinda, Wawa pun sempat menikmati sajian ayam geprek yang dijual di Kota Tepian tersebut. Sesaat kemudian, dirinya teringat jika masih jarang menu ayam geprek di sajikan di Bontang. Wawa pun kemudian membawa sampel ayam geprek dari Samarinda ke Bontang saat libur kegiatan akademik di kampusnya. “Aku tunjukkan ke bude, kebetulan beliau pintar masak juga. Kutawari untuk jualan ayam geprek delivery, biar di rumah ada kegiatan yang dikerjakan,” kata lulusan SMAN 1 Bontang ini.

Dibantu ibunya, Warih Leksi Oktariana dan bude beserta saudara sepupunya, Wawa memulai bisnis ayam geprek delivery ini pada 10 September 2016 lalu. Usahanya pun diawali dengan lima potong ayam di hari pertama. Namun di hari kedua, seketika Wawa mampu memasak hingga 40 porsi dalam sehari. “Kaget juga sih, padahal usahanya baru dibuka tapi sudah menyentuh 40 porsi,” ujar anak tunggal dari pasangan Indro Siswoko dan Warih Leksi Oktariana ini.

Baca Juga:  Kisah Inspiratif Warga Bontang: Muliadi Leonardo Ravale Sianturi (308); Pendeta Sekaligus Komposer dan Arranger Lagu  

Dalam sekejap, tiap bulannya Wawa dan keluarganya mampu memasak rata-rata hingga 70 porsi perhari. Bahkan di hari-hari tertentu, pesanannya bisa menembus hingga 100 porsi perharinya. Tak ayal, dalam sebulan Wawa mampu membukukan omset hingga lebih dari Rp 10 juta. Untuk urusan ongkos kirim, Wawa pun mempertimbangkan jarak yang ditempuh dari rumahnya di Jalan Keladi RT 03 Tanjung Limau Kelurahan Gunung Elai, dengan rumah pemesannya. “Biasanya sekitar Rp 5 ribu. Tapi pernah yang pesan sampai di Kilometer 8, ya ongkirnya (ongkos kirim) jadi Rp 20 ribu,” jelasnya.

Khusus uang ongkir ini, Wawa tidak memasukkannya sebagai tambahan pemasukan. Ongkos ini pun digunakan oleh para sepupunya yang membantu mengantarkan pesanan ke pelanggan. Tak heran, dalam sehari sepupu Wawa yang membantunya mengantarkan pesanan bisa mendapatkan hingga Rp 50 ribu. “Biar mereka ikut bantu, tidak cuma nongkrong saja,” katanya.

Baca Juga:  Neni : Masyarakat Bontang Harus Punya Jaminan Kesehatan 

Selama tiga bulan berjalan, usaha yang digeluti Wawa ini tidak bisa dibilang selalu berjalan mulus. Banyak suka dan duka yang dirasakan selama berjualan ayam geprek delivery miliknya. Contohnya saja saat Wawa baru mulai mempromosikan dagangannya di media sosial Facebook. Seketika saja, mulai banyak akun-akun lain yang mulai meniru usaha yang dilakukannya. Namun, kata Wawa itu tak lama.

“Kalau kata pelanggan, waktu coba ayam geprek yang lain ternyata malah lebih banyak tepungnya ketimbang ayamnya. Kalau aku sih tidak masalah kalau ada yang meniru usahanya. Toh sama-sama cari rezeki, sudah ada jalannya masing-masing,” ucap Wawa.

Pun saat mengantarkan pesanan ke pelanggan, sepupunya yang mengantarkan pesanan sempat mengalami insiden kecelakaan terjatuh dari motor. Selain itu, mereka pun cukup kesulitan saat harus mengantarkan pesanan ke rumah yang berada di dalam gang-gang. “Makanya ongkirnya buat sepupu yang mengantarkan pesanan. Buat pengganti pulsa dan bensin mereka saat harus mengantar pesanan,” tambahnya.

Meski beberapa waktu terakhir mulai banyak usaha delivery serupa, namun Wawa bersyukur kini sudah memiliki pelanggan tetap ayam gepreknya. Mulai dari pegawai kafe, pekerja, dan berbagai lapisan masyarakat lain sudah menjadi pelanggan setianya. “Malahan ada yang tiap hari sampai sekarang selalu mesan ayam geprek, ya orangnya sama. Aku justru terimakasih mereka jadi pelanggan setia ayam geprek kami,” kata Wawa.

Baca Juga:  Berkarya Sambil Kuliah, Dari Restoran hingga Pemasaran

Tak hanya delivery saja, Wawa dan keluarganya berencana membuka warung kecil di sekitar pinggir jalan Tanjung Limau untuk melebarkan sayap usahanya. Sejatinya, Wawa memang berkeinginan suatu saat memiliki café atau usaha rumah makan tersendiri. Usaha ayam geprek miliknya kini, dinilai sebagai langkah awal mewujudkan mimpi tersebut. “Bismillah, dalam waktu dekat mulai buka juga di depan (sekitar jalan Tanjung Limau, Red.),” jelasnya.

Baginya, dalam kondisi ekonomi daerah yang serba tak meyakinkan saat ini, tiap orang harus pandai melihat situasi dan peluang yang bisa menciptakan penghasilan sendiri. Berbagai jenis usaha pun bisa dilakukan, yang terpenting dilakukan dengan niat dan kerja keras serta ketekunan dalam menjalankan usahanya.

“Sekarang kalau melamar pekerjaan saja susah. Jalan satu-satunya ya membuka usaha, setidaknya bisa untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga,” ucap perempuan pemilik motto hidup “Tidak ada usaha yang mengkhianati hasil, libatkan Allah disetiap prosesnya”. (bersambung)

 

Nama: Priswalia Anggariana Putri

TTL: Bontang, 5 Mei 1994

Alamat: Jalan Keladi RT 03 Tanjung Limau Kelurahan Gunung Elai

Ortu: Indro Siswoko – Warih Leksi Oktariana

Sekolah:

– SDIT Yabis Bontang 2000-2006

– SMPN 1 Bontang 2006-2009

– SMAN 1 Bontang 2009-2012

– Univ. Mulawarman jurusan Pendidikan Bahasa Inggris 2012-sekarang

Hobi: Membuat Kue

Print Friendly, PDF & Email
Tags: kisah inspiratifwarga bontang
ShareTweetSendShare

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Previous Post

Waspada Uang Palsu! Meski Peredaran Masih Skala Kecil, Terapkan 3 D 

Next Post

Ahmat Alfiansyah Berpulang ke Rahmatullah

Related Posts

6.892 Orang Pilih Hengkang dari Bontang
Bontang

6.892 Orang Pilih Hengkang dari Bontang

31 Januari 2023, 16:08
Kisah Inspiratif Kakek Penjual Sapu Lidi: Selama Kuat, Bekerjalah
Ragam

Kisah Inspiratif Kakek Penjual Sapu Lidi: Selama Kuat, Bekerjalah

18 Desember 2020, 09:19
Di Palu, Kebaikan Menular dari Secangkir Kopi Gratis
Feature

Di Palu, Kebaikan Menular dari Secangkir Kopi Gratis

11 Januari 2019, 15:40
Kondisi Ekonomi Lumpuh, Jadi Ojek Online untuk Bertahan Hidup
Feature

Kondisi Ekonomi Lumpuh, Jadi Ojek Online untuk Bertahan Hidup

4 Desember 2018, 17:00
Cerita Seru Carol Pio, Peserta Pertukaran Pelajar Asal Bontang (1)
Feature

Cerita Seru Carol Pio, Peserta Pertukaran Pelajar Asal Bontang (1)

30 November 2018, 17:00
Ubah Kampung Kumuh Jadi Kampung Berprestasi Lewat Kompos
Feature

Ubah Kampung Kumuh Jadi Kampung Berprestasi Lewat Kompos

24 November 2018, 17:00

Terpopuler

  • 1.077 Peserta Seleksi yang Gagal di Tahap Pertama Tetap Diangkat Menjadi PPPK

    1.077 Peserta Seleksi yang Gagal di Tahap Pertama Tetap Diangkat Menjadi PPPK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan Poros Samarinda-Balikpapan Nyaris Putus, Tanah Ambles di Km 28 Makin Parah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bangunan di Dekat SPBU Km 3 Dibongkar; Awalnya Warung, Berubah Jadi Tempat Tinggal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kecelakaan di Depan SMK 1 Bontang, Pemotor Tabrak Mobil Parkir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kecelakaan di Jalan Poros Bontang Sangatta, Pemotor Aerox Dilarikan ke RSUD

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.

No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.