BONTANG – Kerusakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) memiliki dampak bagi warga Kelurahan Bontang Kuala. Sebab saat ini hunian yang berada di atas permukiman laut ini pembuangannya langsung mengarah ke laut. Hal ini diungkapkan oleh Lurah Bontang Kuala Rony. Kerusakan terindikasi sejak pertengahan tahun lalu. Lokasinya berada di sekitar RT 10.
“Menurut kami kerusakan ini karena pemeliharaannya tidak ada. Tidak ada staf khusus yang disiagakan di mesin IPAL. Mau tidak mau warga langsung membuang ke laut,” kata Rony.
Ia menuturkan mesin pengolahan terus beroperasi selama 24 jam nonstop. Seiring dengan pembuangan yang dilakukan oleh warga tiap waktu. “Kalau IPAL mati ada aktivitas pembuangan pasti ngadat,” ucapnya.
Sebab itu, terdapat satu sumur kecil tiap lima rumah warga. Fungsinya untuk menampung sementara sebelum masuk ke mesin pengolahan air limbah. Jika mesin rusak maka terkena dampak langsung ialah rumah yang tersambung IPAL.“Baunya pasti menyangat kalau alatnya (IPAL) rusak. Tetapi ini di huniannya warga bukan di laut,” ucapnya.
Meski demikian, pembuangan limbah langsung ke laut diklaim tidak berdampak pada lingkungan. Diketahui, Bontang Kuala merupakan salah satu tempat wisata yang berkonsep permukiman di atas laut. Hingga kini, belum ada keluhan terkait pencemaran lingkungan imbas kerusakan IPAL ini. “Karena ini kan di atas laut. Bukan pasang-surut. Kalau pasang-surut pasti ada kendala,” tutur dia.
Sebelumnya diberitakan, Pemkot bakal melakukan perbaikan IPAL di kelurahan ini secara bertahap. Tahun ini, pengoptimalisasian menyasar 45 sambungan rumah (SR). Tahun lalu 25 SR telah disambungkan.
Kepala Bidang Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang Karel mengatakan, pengerjaan tahun ini membutuhkan anggaran Rp 1,7 miliar. Bersumber dari APBD 2019.
“Tentu ini belum dapat menjangkau seluruh sambungan di Bontang Kuala. Tetapi kami secara bertahap akan melakukan optimalisasi supaya IPAL berfungsi kembali,” kata Karel.
Sebagai Informasi 11 RT di kelurahan tersebut permukimannya berada di atas laut. Maka total butuh 600 SR agar sarana ini berfungsi optimal. (*/ak/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post