Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Rabu, 29 Juni 2022
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Kaltim

Mahyudin: Allah Menciptakan Keberagaman Agar Saling Mengenal

Reporter: BontangPost
Senin, 4 Juni 2018, 23:15 WITA
dalam Kaltim
2 menit dibaca
Mahyudin: Allah Menciptakan Keberagaman Agar Saling Mengenal

CENDERA MATA: Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mendapatkan cendera mata dari pengurus PMII Kutai Kartanegara usai menyoalisasikan 4 pilar kebangsaan, Senin (4/6) kemarin.(ISTIMEWA)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

SAMARINDA – Di hadapan 400 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Senin (4/6), Wakil Ketua MPR, Mahyudin menceritakan, pada masa lalu ada pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Dipaparkan dalam pelajaran itu, siswa diberikan pelajaran mengenai hormat-menghormati, tenggang rasa, dan toleransi.

Dalam masa reformasi, PMP dihilangkan dan sebagai gantinya ada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Ketatanegaraan (PPKn). “Kata moral dihilangkan”, ujar Mahyudin. Mata pelajaran ini kemudian diganti menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Melihat hal yang demikian, dia mengatakan bila satu persatu kata Pancasila dihilangkan dalam perubahan mata pelajaran ini.

Mahyudin menyebut, bahaya bila warga negara tak mengerti ideologinya. Melihat kekosongan pemasyarakatan Pancasila, maka MPR mengambil inisiatif untuk menyosialisasikan Pancasila. Dasar hukum dari MPR untuk melakukan hal yang demikian menurut Mahyudin sangat kuat. “Dasar hukumnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014,” paparnya.

Pria asal Kaltim ini menyebut, sosialisasi Pancasila sekarang ini itu tak boleh dilakukan seperti masa lalu. “Sosialisasi saat ini harus dilakukan dengan cara humanis bukan doktrin,” sebut Mahyudin.

Baca Juga:  Optimistis Dapil Kaltim Dapat Jatah Delapan Kursi

Menurut dia, untuk melakukan sosialisasi bukanlah hal yang tak mudah. Pasalnya, tak semua mampu memasyarakatkan Pancasila. Disebut tak mudah, sebab menjadi aneh kalau membicarakan hal yang baik namun yang membicarakannya itu tak melakukannya.

“Orang berdakwah tapi tak melakukan apa yang didakwahkan kan lucu,” tuturnya mengibaratkan. Demikian pula saat membicarakan Pancasila, menjadi aneh kalau tidak melaksanakan Pancasila. “Orang yang tertangkap KPK itu bukti tak mampu melakukan sosialisasi,” tegasnya.

Mahyudin mengurai, ketika sosialisasi dilakukan, ada saja yang mempermasalahkan Pancasila. Kata dia, Soekarno pada 1 Juni 1945 di depan anggota BPUPKI menyampaikan gagasan tentang dasar negara. Dalam pidato itu lahir kata Pancasila.

Setelah berproses maka lahir Pancasila 22 Juni 1945 dan Pancasila 18 Agustus 1945. Menurut Mahyudin proses Pancasila dari 1 Juni 1945, 22 Juni 1945, dan 18 Juni 1945, merupakan satu rangkaian.

Dalam proses lahirnya Pancasila, Mahyudin memuji langkah politik umat Islam. Ketika Pancasila 22 Juni 1945 ada keberatan dari orang non-Muslim, politisi dari kelompok Islam rela menghapus tujuh kata dalam Sila ke-1. “Dari sini saya mengatakan, Indonesia bisa berdiri merupakan hadiah dari umat Islam”, paparnya.

Baca Juga:  Awalnya Iseng Seleksi, Kawal Pemilu sejak Mahasiswa

Sosialisasi Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, menurut Mahyudin merupakan tanggung jawab semua pihak. “Menjaga empat pilar, untuk menjaga keberlangsungan Indonesia”, tegasnya. Lebih lanjut dikatakan, empat pilar itulah yang membuat Indonesia ada. Sehingga disebut alat pemersatu. “Indonesia bubar tanpa empat pilar,” terangnya.

Lebih lanjut, Mahyudin menyatakan, Sosialisasi perlu dilakukan sebab ada tantangan kebangsaan. “Tantangan itu seperti lemahnya pemahaman keagamaan,” tambah dia. Lemahnya pemahamaan keagamaan membuat orang menjadi sempit dalam beragama. “Pemahaman yang salah terhadap agama membuat seseorang menjadi radikal,” sambung Mahyudin.

Tantangan kebangsaan lainnya yang perlu dijawab adalah kurangnya penghargaan terhadap keberagaman. “Dari sini muncul masalah suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA),” jelasnya. Masalah SARA memang terjadi di banyak tempat. Isu SARA ini, menurut Mahyudin, tak boleh muncul dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018.

“Setelah 200 tahun lebih, Amerika Serikat baru bisa memiliki presiden dari ras lain yakni Obama”, ungkapnya. Untuk menghilangkan primodialisme SARA, langkah yang perlu dilakukan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baca Juga:  Sayembara Maskot Pilgub Mulai Ramai, Pendaftaran Dibuka hingga 31 Agustus 

Keberagaman sendiri menurutnya memang diciptakan oleh Tuhan untuk agar masyarakat saling mengenal. “Bila masyarakat sudah pintar maka isu SARA bisa dihilangkan,” tandasnya. (drh)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: Empat PilarMahyudinMetro Samarindasosialisasi
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan22Tweet10Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Dampak Kerusakan Lingkungan Tak Terkendali, Pemprov dan Polisi Diminta Usut Tuntas Dugaan Pemalsuan Izin Tambang

Dampak Kerusakan Lingkungan Tak Terkendali, Pemprov dan Polisi Diminta Usut Tuntas Dugaan Pemalsuan Izin Tambang

Sabtu, 25 Juni 2022, 20:00 WITA
Agustus Pembangunan Gedung dan Jalan IKN Dimulai, 2024 Ditarget Rampung

Agustus Pembangunan Gedung dan Jalan IKN Dimulai, 2024 Ditarget Rampung

Sabtu, 25 Juni 2022, 08:55 WITA
IUP Diduga Palsu Bermunculan, Pelaku Manfaatkan Celah Masa Transisi Kewenangan

IUP Diduga Palsu Bermunculan, Pelaku Manfaatkan Celah Masa Transisi Kewenangan

Jumat, 24 Juni 2022, 15:00 WITA
Rakor di Kaltim, KPK Soroti Proyek Mangkrak

Rakor di Kaltim, KPK Soroti Proyek Mangkrak

Kamis, 23 Juni 2022, 19:00 WITA
Tanpa Laporan, Polisi Bisa Turun Tangan Tangani Izin Tambang Palsu

Tanpa Laporan, Polisi Bisa Turun Tangan Tangani Izin Tambang Palsu

Kamis, 23 Juni 2022, 10:57 WITA
Izin Tambang Tertanda Gubernur Kaltim Diyakini Palsu

Izin Tambang Tertanda Gubernur Kaltim Diyakini Palsu

Rabu, 22 Juni 2022, 16:00 WITA
Postingan Selanjutnya

Dishub: Ojek Online Tak Sopan

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Tikam Orang di Lampu Merah Berebas Tengah, 1 Pria Diringkus, 2 Buron

Tikam Orang di Lampu Merah Berebas Tengah, 1 Pria Diringkus, 2 Buron

Senin, 27 Juni 2022, 09:15 WITA
Rumah Jadi Loket Sabu, Pengedar Suami Istri di Loktuan Ditangkap

Rumah Jadi Loket Sabu, Pengedar Suami Istri di Loktuan Ditangkap

Rabu, 22 Juni 2022, 12:02 WITA
Tersangka Penikaman di Berebas Tengah Ternyata Residivis, Baru Bebas 3 Bulan

Tersangka Penikaman di Berebas Tengah Ternyata Residivis, Baru Bebas 3 Bulan

Senin, 27 Juni 2022, 11:41 WITA
Motor vs Truk di Jalan A Yani, Begini Kondisi Pemotor

Motor vs Truk di Jalan A Yani, Begini Kondisi Pemotor

Sabtu, 25 Juni 2022, 19:43 WITA
Motor vs Truk di Jalan Ahmad Yani 1

Motor vs Truk di Jalan Ahmad Yani

Sabtu, 25 Juni 2022, 18:51 WITA
Pasca Operasi, Dua Korban Penikaman di Berebas Tengah Mulai Membaik

Cerita Keluarga Korban Penikaman di Berebas Tengah, Mesti Ngutang Bayar Biaya Rumah Sakit

Selasa, 28 Juni 2022, 19:00 WITA
Begini Cara Beli Minyak Goreng Pakai PeduliLindungi

Begini Cara Beli Minyak Goreng Pakai PeduliLindungi

Selasa, 28 Juni 2022, 16:30 WITA
Kuota Delapan Sekolah Dasar Masih Longgar

Kuota Delapan Sekolah Dasar Masih Longgar

Selasa, 28 Juni 2022, 15:30 WITA
Enam Atlet Difabel Bakal Wakili Bontang di Kancah Nasional

Enam Atlet Difabel Bakal Wakili Bontang di Kancah Nasional

Selasa, 28 Juni 2022, 14:30 WITA
Kritik Lapangan Latihan Persija di Samarinda, Thomas Doll; Lebih Cocok untuk Menggembala Sapi

Kritik Lapangan Latihan Persija di Samarinda, Thomas Doll; Lebih Cocok untuk Menggembala Sapi

Selasa, 28 Juni 2022, 13:30 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.