Paramitha Wirdani Ningsih Marlina, S.Si., M.Si
Damelya Patricksia Dampang, S.Gz.,M.Si
Dr. Ir. Alsuhendra, M.Si
bontangpost.id – Home gardening/urban farming atau dikenal sebagai pertanian perkotaan merupakan kegiatan berkebun dengan memanfaatkan pekarangan rumah dan tetap bisa dilakukan walaupun lahannya sempit/terbatas. Program ini sangat efektif dilakukan dengan kondisi daerah yang padat penduduk. Home gardening menjadi tren yang digandrungi warga perkotaan saat ini, hanya saja pemanfaatan home gardening banyak dilakukan untuk menanam tanaman hias. Manfaat home gardening terbukti dapat meningkatkan kesejahteraan, mengurangi stres, meningkatkan aktivitas fisik, meningkatkan asupan makanan kaya zat gizi dan lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kerawanan pangan (Blakstad, et al 2020; Pui et al 2021).
Bagaimana metode urban farming?
Inovasi pertanian perkotaan dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi hidroponik dan akuaponik. Hidroponik adalah teknik menumbuhkan tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media dan ditambahkan larutan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Aini & Azizah, 2018).
Sedangkan akuaponik merupakan gabungan antara sistem budaya akuakultur (budidaya ikan) dengan hidroponik. Akuaponik juga biasa disebut dengan budidaya dalam ember (budidamber). Akuaponik merupakan kombinasi yang harmonis antara pertanian dan perikanan dalam satu sistem yang inovatif. Sistem akuaponik yaitu ikan hidup dalam wadah air yang diberikan makanan, menghasilkan limbah dalam bentuk ammonia. Air yang mengandung limbah ammonia kemudian dialirkan melalui sistem hidroponik dimana tanaman menerima nutrisi dari limbah tersebut (Yang & Kim, 2020). Hidroponik dan akuaponik dikenal sebagai pemanfaatan teknologi yang mahal, nyatanya hidroponik dapat memanfaatkan barang bekas rumah tangga.
Apa keunggulan dan hidroponik dan akuaponik? Bagaimana dengan hasil panen metode tersebut?
Hidroponik dan akuaponik memiliki banyak keunggulan, yaitu:
1. Bersifat fleksibel karena dapat dilakukan di mana saja tanpa membutuhkan lahan yang luas dan dapat menggunakan barang bekas rumah tangga sebagai wadahnya
2. Pertumbuhan tanaman yang lebih cepat
3. Pengontrolan nutrisi lebih mudah
4. Produksi lebih tinggi dibandingkan pertanian konvensional
5. Kualitas dan keamanan lebih terjamin karena tidak menggunakan pestisida
6. Efisiensi tenaga kerja
7. Mudah untuk memulai penanaman baru
8. Keberlanjutan produksi terjaga dan tidak mengenal musim
9. Harga jual produk hidroponik lebih tinggi (Aini & Azizah, 2018).
Hal ini dapat menjadi pertimbangan positif untuk warga memanfaatkan metode ini. Praktik pertanian perkotaan telah dilakukan di RPTRA Komando Ceria Kelurahan Galur, Jakarta Pusat oleh Dosen Gizi STIK Sint Carolus yaitu Paramitha Wirdani Ningsih Marlina, S.Si., M.Si dan Damelya Patricksia Dampang, S.Gz.,M.Si, dan Dosen Tata Boga Universitas Negeri Jakarta yaitu Dr. Ir. Alsuhendra, M.Si mulai dari bulan Agustus–Oktober, dengan bantuan dana hibah dari Kemenristekdikbud tahun 2023.
Kegiatan ini menggunakan 2 set hidroponik dan 1 set akuponik dengan total 352 lubang. Sayuran yang ditanam yaitu kangkung, pakcoy, sawi hijau, dan bayam merah. Kolam yang digunakan seluas 5 x 1,5m dan diisi dengan ikan lele. Selama kegiatan berlangsung sayuran berhasil di panen sebanyak 3 kali dengan hasil panen menghasilkan 12 kg per siklus, dan ikan lele berhasil di panen sebanyak 7 kg. Sebagian hasil panen diberikan untuk warga dan balita stunting, dan sebagian lainnnya dijual untuk dikelola kembali oleh RPTRA. Kegiatan ini merupakan sebuah upaya untuk menjaga ketahanan pangan dan dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat.
Urban farming adalah revolusi hijau yang dapat digunakan oleh semua orang dengan teknologi dan penelitian yang terus berkembang, Harapannya inovasi pertanian berupa akuaponik dan hidroponik dapat memainkan peran yang semakin besar dalam memenuhi kebutuhan pangan. Ini bukan hanya tentang pertanian, namun tentang menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan ketahanan pangan. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post