WUJUD pembinaan Pupuk Kaltim bagi warga pesisir Malahing kembali dilakukan melalui pemanfaatan sisa cangkang kepiting menjadi grit atau makanan penunjang bagi burung pemakan biji-bijian (fringilidae). Seperti jenis Perkutut, Kenari, Love Bird, Blackthroat, Mozambic, Siskin, dan burung lainnya.
Peluang itu dijajaki Pupuk Kaltim melalui Departemen CSR dengan menawarkan grit hasil produksi nelayan Malahing. Di mana sisa pengolahan kitosan (senyawa turunan) dari cangkang basah kepiting ditawarkan ke peternakan Perkutut terbesar di Surabaya Jawa Timur yakni IBM Farm Bird.
Dijelaskan Superintendent Kemitraan dan Bina Lingkungan Departemen CSR Pupuk Kaltim, Udiyanto, upaya ini guna memberi nilai tambah sekaligus membuka peluang usaha baru yang dapat ditindak lanjuti serius oleh para nelayan. Yang merupakan bagian dari program binaan wilayah Pupuk Kaltim di Malahing.
Melihat sisa pengolahan cangkang kepiting cukup besar dan terbuang begitu saja. Padahal dari sisi ekonomis, cangkang kepiting merupakan salah satu bahan baku dengan nilai jual tinggi, khususnya untuk pakan tambahan bagi burung.
“Selama ini kepiting hanya diambil dagingnya untuk dijual, lalu sisanya dibuat pupuk kitosan. Dan setelah dievaluasi, ternyata masih menyisakan cangkang. Prospek itu kita kembangkan menjadi grit agar bagian kepiting tidak ada yang terbuang dan bernilai ekonomis,” terang Udiyanto.
Pemilihan IBM Farm Bird pun bukan tanpa alasan, mengingat peternakan ini juga memiliki sejumlah peternak binaan yang menggunakan grit untuk pakan tambahan burung. Sementara Perkutut yang dijual pun memiliki nilai sangat tinggi hingga miliaran rupiah.
“IBM Farm Bird punya burung legendaris juara se-Indonesia, diberi nama Susi Susanti yang bernilai Rp 1 miliar. Menjadikan peternakan tersebut lebih unggul dibanding lainnya. Dan itu sasaran penjualan kita,” tambah dia.
Apalagi grit hasil nelayan Malahing memiliki kualitas jauh lebih baik dibanding grit yang selama ini dipasok IBM Farm Brid dari daerah lain di pulau Jawa. Kualitas itu pun diakui IBM Farm Bird dan siap menerima berapapun pasokan grit nelayan binaan Pupuk Kaltim. “Ini peluang bagus karena grit kita dihargai jauh lebih tinggi dari yang selama ini digunakan IBM Farm Bird. Sebab bahan baku kita dari kepiting sementara lainnya dari kerang,” kata dia.
Kerja sama antara Pupuk Kaltim dengan IBM Farm Bird ditandai dengan pengiriman perdana 200 kilogram grit beberapa waktu lalu. Ke depan, ditarget mampu meningkatkan kualitas serta kuantitas pasokan grit. Peluang ini mendorong Pupuk Kaltim untuk terus mengelola dengan serius bersama warga Malahing. Agar lebih berdampak pada peningkatan kesejahteraan nelayan dengan pemanfaatan sumber daya laut secara maksimal.
Di samping pembinaan serta pendampingan yang selama ini dilaksanakan melalui berbagai program. “Pupuk Kaltim hanya membina, mencarikan jalan, dan membuka peluang. Karena bahan bakunya kita punya. Kini tinggal bagaimana warga Malahing menangkap peluang ini agar lebih mandiri ke depannya,” pungkas Udiyanto. (ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: