SANGATTA – Masih banyaknya warga di Kutim yang belum bisa menikmati air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Terlebih hal ini terkendala oleh pipa jaringan yang belum terhubung ke beberapa titik, terutama di Sangatta. Segala upaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih secara menyeluruh, serta meringankan kesulitan warga di wilayah jangkauan PDAM Tirta Tuah Benua Kutim terus digencarkan.
Seperti yang dipaparkan oleh Plt Direktur PDAM Tirta Tuah Benua Kutim, Suparjan. Pihaknya akan memberikan potongan biaya sambung baru kepada pelanggan khusus rumah tangga. Namun potongan tersebut hanya berlaku untuk wilayah yang telah tersedia jaringan pipa.
“Masih banyak perumahan yang belum menikmati layanan PDAM, padahal di wilayahnya telah terpasang jaringan pipa retikulasi PDAM. Untuk itu kami membantu ringankan dengan potongan harga,” ujarnya.
Lebih lanjut Suparjan menjelaskan, program potongan harga 30 persen untuk biaya pendaftaran sambungan baru ini berlaku untuk masyarakat Kutim. Selain memberikan potongan harga, pihaknya juga telah menghapuskan daftar tunggu untuk pemasangan baru.
“Tidak ada daftar tunggu, selama tersedia jaringan pipa, hari ini mendaftar besok sudah kita lakukan pemasangan,” paparnya.
Hingga saat ini pihaknya, terus memantau ke lapangan guna memastikan sejauh mana kebutuhan masyarakat yang masih kurang.
“Jika memang warga ada yang belum terdaftar, sekarang tidak repot lagi. Hanya tinggal menghubungi kami, nanti dipantau melalui sistem IT. Kami mengupayakan agar warga terlayani sepenuhnya,” bebernya.
Salah satu warga di jalan poros Sangatta Selatan-Bontang Km 3, Abdillah Mutaqin mengeluhkan belum adanya air PDAM yang dialirkan ke rumahnya. Setiap hari dirinya terpaksa harus menggunakan air hujan dan membeli tandon, untuk mandi dan mencuci. “Untuk minum dan masak kami beli galon, kalau untuk sehari-hari harus membeli air tandon. Lumayan mahal,” katanya saat dikonfirmasi.
Dia mengatakan telah menunggu sejak lama jaringan pipa PDAM di daerahnya. Hingga terhitung dalam kurun waktu dua tahun. Namun ia sudah melihat perkembangan pemasangan pipa jaringan di kawasan rumahnya. “Belum lama ini saya lihat ada yang gali pipa, mudahan saja rumah saya cepat teraliri,” harapnya.
Sebelumnya harga pemasangan baru sebesar Rp 2,7 juta. Kini masyarakat dikenakan potongan 30 persen, yaitu cukup membayar Rp 2 juta. “Dengan dana yang ada kami bisa menyelenggarakan pemasangan air bersih di seluruh Kutim, agar semua dapat merasakan air bersih,” harapnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post