Warga Kaltim tampaknya harus bersabar. Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) yang diidam-idamkan mesti molor lagi waktu pengoperasiannya.
BALIKPAPAN-Tol Balsam naga-naganya belum akan beroperasi sepenuhnya pada akhir tahun ini. Lantaran pengerjaan konstruksi pada Seksi I ruas Kilometer 13 (Balikpapan)–Samboja (Kukar) dan Seksi V ruas Sepinggan–Kilometer 13 (Balikpapan) belum rampung. Akibat konstruksi tanahnya yang sebagian besar rawa yang memerlukan pengerasan.
Informasi itu diketahui setelah Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi melihat langsung progres pembangunan tol pertama di Kalimantan itu pekan lalu. Konstruksi tanah pada dua ruas jalan yang dikerjakan menggunakan APBD Kaltim dan APBN itu memerlukan perlakukan khusus.
Jadi, diperkirakan tidak dapat rampung hingga Desember mendatang. “Karena tanahnya rawa, harus diinjeksi. Setelah itu, diganti dengan tanah yang baru. Jadi, belum bisa selesai tahun ini,” kata dia saat ditemui Kaltim Post, kemarin (17/11/2019).
Pada pengamatannya lalu, kondisi tanah rawa yang dilintasi Seksi I berada di antara Kilometer 20 dan Kilometer 30 di Kecamatan Balikpapan Utara. Dengan panjang sekitar 2 kilometer.
Agar tanahnya menjadi padat, perlu dilakukan penyuntikan dan penggantian tanah baru, juga memerlukan waktu untuk pengerasan. Sebelum dilakukan pengerjaan konstruksi terhadap ruas Seksi I yang dibangun menggunakan APBD Kaltim sebesar Rp 1,5 triliun dan APBN Rp 271 miliar itu.
Kondisi serupa juga terjadi pada Seksi V yang dibiayai APBN lewat pinjaman Pemerintah Tiongkok sebesar Rp 848,55 miliar. “Jadi, memang masalahnya di wilayah Balikpapan. Kalau (ruas) Samboja–Palaran sudah selesai,” ucap pria berkacamata itu.
Dengan demikian, wali kota Balikpapan dua periode itu menyampaikan, Seksi II ruas Samboja–Muara Jawa (Kukar) sepanjang 30,975 kilometer, Seksi III ruas Muara Jawa–Palaran (Samarinda) 17,3 kilometer dan Seksi IV Palaran–Jembatan Mahkota II (Samarinda) sepanjang 17,55 kilometer yang diperkirakan bisa beroperasi pada akhir tahun ini. Tepatnya saat Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Untuk Seksi I ruas Kilometer 13 (Balikpapan)–Samboja (Kukar) sepanjang 22,025 kilometer dan Seksi V ruas Kilometer 13–Sepinggan (Balikpapan) sepanjang 11,500 kilometer, belum akan difungsikan tahun ini. Mengingat belum seluruh ruas jalannya dinyatakan rampung.
“Jadi, informasi yang kami terima, memang yang mau dioperasionalkan dulu (ruas) Palaran–Samboja. Kalau Samboja ke Balikpapan belum. Jadi, nanti kalau mau ke Balikpapan, dari (ruas tol) Samboja kembali ke jalan lama lagi,” terang mantan perwarta itu.
Sementara itu, berdasar data PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda (JBS) selaku anak usaha PT Jasa Marga yang mengelola Tol Balsam, hingga 8 November 2019, pengerjaan konstruksi secara keseluruhan telah mencapai 97,56 persen.
Sementara pembebasan lahannya telah mencapai 99,54 persen. Operasional Tol Balsam dibangun sejak November 2016 itu ditargetkan akhir tahun ini. “Kami optimistis jalan Tol Balikpapan–Samarinda bisa fungsional pada libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020,” ujar Direktur Utama PT JBS STH Saragih.
Dia menambahkan, setelah pekerjaan konstruksi selesai sepenuhnya, tahapan selanjutnya adalah uji layak dan operasi oleh Tim Evaluasi Laik Fungsi Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Tol Balsam itu memiliki keseluruhan panjang 99,35 kilometer. Dibagi atas lima seksi. Seksi I dan Seksi V dengan panjang 33,115 kilometer dibangun oleh pemerintah. Seksi II, III, dan IV sepanjang 66,235 kilometer dibangun oleh PT JBS.
Saat ini, Seksi II, III, dan IVa dalam proses pra-uji layak fungsi. Sementara Seksi I hingga seksi IV juga ditargetkan beroperasi fungsional pada Desember 2019. “Nantinya, jalan tol ini juga akan terhubung langsung dengan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan,” kata Saragih.
Dia berharap, penyelesaian pembangunan Tol Balsam bisa menjadi sarana dasar pengembangan ibu kota negara (IKN) baru di Kaltim. Tak hanya itu, keberadaan tol pertama di Kalimantan itu bisa mendukung percepatan distribusi barang dan jasa pada dua kota penyangga IKN, yakni Samarinda dan Balikpapan. “Jalan tol ini bisa memangkas perjalanan jadi satu jam. Kalau sebelumnya membutuhkan perjalanan 3–4 jam di jalan non-tol,” pungkasnya. (jpg/kip/rom/k16/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post