Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Jumat, 1 Juli 2022
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Catatan Dahlan Iskan

Masjid di Depok-nya Dallas

Reporter: BontangPost
Selasa, 12 Juni 2018, 09:15 WITA
dalam Dahlan Iskan
3 menit dibaca
Merelakan Ditinggal Anak, Cucu, Menantu

Dahlan Iskan

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Oleh: Dahlan Iskan

Saya sengaja tidak bermalam di Dallas. Sudah sering. Cari tempat parkirnya sulit. Juga mahal. Di kota sebesar St Louis saja ampun-ampun: satu malam Rp 600.000. Apalagi kota sebesar Dallas.

Saya pernah parkir di Washington DC: Rp 1 juta satu malam. Jangan tanya San Fransisco. Apalagi New York.

Hari itu saya pilih bermalam di kota DeSoto. Kira-kira Depok-nya Dallas gitu. Atau Sidoarjo-nya Surabaya. Parkirnya mudah. Tidak bayar pula. Kalau ada perlu ke Dallas  tinggal naik mobil. Hanya 20 menit. Tidak ada macetnya.

Pilihan bermalam di DeSoto ini juga karena ini: ada masjid di dekatnya. Ini kan sudah pukul 6 sore. Dua jam setengah lagi buka puasa.

Saya belum tahu masjid seperti apa lagi di DeSoto ini. Yang penting dekat: hanya 15 menit. Menurut Google.

Masalahnya: masjid itu di arah barat. Pada jam segitu matahari seperti melotot dari depan mata. Silaunya ampun-ampun. Sudah pakai kacamata hitam pun masih tidak ketulungan.

Garis biru di Google itu tidak terbaca jelas: saya kesasar. Salah masuk highway. Lalu terbawa arus derasnya highway. Sampai jauh. Lalu salah lagi. Masuk highway yang lain lagi. Total menjadi setengah jam.

Baca Juga:  Tembok Sorga

Alhamdulillah ketemu. Semula saya tidak percaya kalau masjidnya di alamat ini. Ini kan kompleks supermarket. Dan pusat jajan.

Saya pun mendongak. Memutar pandangan. Ke sekeliling komplek.

Oh… itu dia. Ada menara kecil. Di atas bangunan yang itu. Dengan cincin bulan di atasnya. Langsung saya percaya: yang itu masjidnya.

Memang masih sepi. Yang tampak ramai adalah kios di seberang masjid: kios burger. Juga di pom bensin di dekatnya. Atau di Supermercado Monterry. Ini pasti supermarketnya orang Mexico. Mungkin pemiliknya berasal dari kota Monterry. Tidak jauh dari Laredo.

Inilah masjid dengan lapangan parkir terluas. Jadi satu dengan lapangan parkir supermarket. Masjid DeSoto ini dulunya memang perkantoran. Dibeli tahun 1997. Dijadikan masjid.

Sambil menunggu maghrib  saya membuat video. Itu dia satu jamaah datang. Terlihat dari topi hajinya. Dan brewoknya. Sekalian ia saya masukkan video: berasal dari Palestina.

Saya dipersilakan masuk. Lebih baik menunggu di dalam, katanya.

Betul. Masjid ini luas sekali. Untuk ukuran Amerika. Bisa untuk 400 orang.

Di depan tempat imam terlihat Quran jumbo. Dalam posisi terbuka. Di atas podium. Tulisannya besar-besar. Bisa dibaca oleh imam pun sambil berdiri di tempatnya.

Baca Juga:  Kebaikan Bertemu Kebaikan untuk Semoga

Saya menduga: tarawihnya nanti pasti panjang. Satu malam harus membaca Quran satu juz. Tapi, ini kan sudah hari ke 19 (saat itu). Kok baru  dapat setengah ya?

”Memang begitu. Sembilan malam terakhir nanti dibuat lebih panjang,” ujar Qutaiba Abbasi, imam di masjid DeSoto.

Qutaiba ini masih muda: 31 tahun. Lahir di Amerika. Asal orang tuanya Afghanistan. Sukunya Pastun. Suku mayoritas di sana.

Saya bisa membayangkan karakter dan kepriyayian Qutaiba ini. Saya  pernah membaca novel yang berlatar belakang Pastun. Suku  yang berwatak keras, baik hati, priyayi dan fanatik agama.

Setidaknya saya sudah membaca tiga novel dengan latar belakang Pastun: ‘Kit Runner’, ‘Thousand Splendid Suns’ dan ‘And the Mountain Echoes’. Semua itu karangan Khaled Hussaini. Seorang dokter Amerika. Yang lahir di Afghanistan. Yang tumbuh sebagai anak di tengah meledaknya perang di sana. Lalu ikut orang tuanya mengungsi ke Amerika.

”Saya sudah tidak bisa bicara Pastun,” ujar Qutaiba. ”Kalau mendengarkan masih paham,” tambahnya. ”Kalau dulu ayah bertanya dalam bahasa Pastun saya jawab dengan bahasa Inggris,” kenangnya.

Ayahnya sudah lama meninggal. Juga ibunya. Dimakamkan di negara bagian  Iowa.

Baca Juga:  Debat Dalam Bus

Di Iowa itu juga Qutaiba kuliah: di Iowa State University. Ambil jurusan pendidikan. ”Saya ini guru,”  gumamnya.

Kok bisa jadi imam?

Ayahnyalah yang mengajarinya membaca Quran. Ketika ia berumur 8 tahun. Ayahnya pula yang menginspirasi untuk mendalami agama. Ayahnya pula yang membuat ia belajar bahasa Arab.

Bagaimana cara Qutaiba mendalami agama?

”Saya masuk universitas terbuka,” kata Qutaiba. Ambil jurusan agama Islam. Sampai lulus.

Di UT itulah Qutaiba merasa ilmu agamanya memadai. Dan bisa berbahasa Arab. Di Amerika, katanya, hanya di Universitas Terbuka yang ada jurusan agama Islam.

Obrolan kami itu tersela terus oleh kian banyaknya orang yang masuk masjid. Yang semua menyalami Qutaiba.

Adzan pun berkumandang. Oleh yang Palestina tadi. Kurma dibagi. Air putih ambil sendiri.

Hari itu ada 40-an orang. Yang berbuka dan salat maghrib. Antre makannya pun jadi agak panjang.

Tapi saya tahu di panci yang mana ada makanan apa: saya tadi ikut bantu menyusunnya. Apalagi makanannya hanya tiga jenis: nasi briyani, salad sayur dan ayam. Itu pun terlihat jelas: pesanan dari catering.(dis)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: dahlan iskan
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan13Tweet8Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Menang Nirkuasa

Menang Nirkuasa

Jumat, 10 Mei 2019, 06:17 WITA
Bagaimana Menjaring Orang Mampu

Dokter Cerai

Kamis, 9 Mei 2019, 06:00 WITA
Kursi Roda

Kursi Roda

Selasa, 7 Mei 2019, 06:43 WITA
37 Derajat

37 Derajat

Senin, 6 Mei 2019, 05:57 WITA
Orang Suci

Orang Suci

Minggu, 5 Mei 2019, 12:01 WITA
Jantung Bocor

Jantung Bocor

Sabtu, 4 Mei 2019, 13:05 WITA
Postingan Selanjutnya
Kendaraan Dinas Haram Dibawa Mudik

Kendaraan Dinas Haram Dibawa Mudik

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Tikam Orang di Lampu Merah Berebas Tengah, 1 Pria Diringkus, 2 Buron

Tikam Orang di Lampu Merah Berebas Tengah, 1 Pria Diringkus, 2 Buron

Senin, 27 Juni 2022, 09:15 WITA
Terkesan Mangkrak, Begini Kondisi Bontang Citimall

Terkesan Mangkrak, Begini Kondisi Bontang Citimall

Kamis, 30 Juni 2022, 15:12 WITA
Tersangka Penikaman di Berebas Tengah Ternyata Residivis, Baru Bebas 3 Bulan

Tersangka Penikaman di Berebas Tengah Ternyata Residivis, Baru Bebas 3 Bulan

Senin, 27 Juni 2022, 11:41 WITA
ODGJ Mengamuk, Rusak Barang di Konter HP Jalan Ahmad Yani

ODGJ Mengamuk, Rusak Barang di Konter HP Jalan Ahmad Yani

Jumat, 1 Juli 2022, 11:36 WITA
Motor vs Truk di Jalan A Yani, Begini Kondisi Pemotor

Motor vs Truk di Jalan A Yani, Begini Kondisi Pemotor

Sabtu, 25 Juni 2022, 19:43 WITA
Pura-pura Jadi Pembeli, Nekat Curi Ratusan Botol Minyak Angin

Pura-pura Jadi Pembeli, Nekat Curi Ratusan Botol Minyak Angin

Jumat, 1 Juli 2022, 18:00 WITA
Kasus Penyalahgunaan Solar Bersubsidi Masuk Sidang Perdana

Kasus Penyalahgunaan Solar Bersubsidi Masuk Sidang Perdana

Jumat, 1 Juli 2022, 17:00 WITA
Pernah Kabur saat Hendak Dibawa ke RSJ, Dinsos Sebut akan Evakuasi ODGJ yang Mengamuk

Pernah Kabur saat Hendak Dibawa ke RSJ, Dinsos Sebut akan Evakuasi ODGJ yang Mengamuk

Jumat, 1 Juli 2022, 15:50 WITA
Mulai Dilelang, Pelajar SD dan SMP di Bontang Bakal Terima Tas Gratis

Mulai Dilelang, Pelajar SD dan SMP di Bontang Bakal Terima Tas Gratis

Jumat, 1 Juli 2022, 14:48 WITA
Dukung Eksistensi Olahraga Daerah, PKT Fasilitasi Dua Atlet Bontang Berlaga di Fornas 2022

Dukung Eksistensi Olahraga Daerah, PKT Fasilitasi Dua Atlet Bontang Berlaga di Fornas 2022

Jumat, 1 Juli 2022, 14:00 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.