KEANGGOTAAN menjadi syarat yang wajib dimiliki bagi partai politik (parpol) untuk bisa ikut serta dalam pesta demokrasi Pemilu 2019. Maka beragam cara dilakukan untuk bisa menjaring anggota sebanyak-banyaknya. Namun nyatanya, masih ada parpol yang sekadar mencatut nama warga demi memenuhi kuota keanggotaan.
Dari penelusuran Bontang Post, diketahui ada parpol yang tiba-tiba datang ke warga untuk memberikan kartu tanda anggota (KTA). Menariknya, warga tersebut tidak pernah mengikuti pendataan atau bersinggungan dengan kegiatan parpol bersangkutan.
“Ada yang datang ke rumah mengetuk pintu. Orang berpakaian parpol yang memberikan KTA kepada saya. Nama dan alamatnya sama persis dengan nama dan alamat saya. Saya heran dapat data saya dari mana,” kata seorang ibu rumah tangga di salah satu daerah di Bontang Selatan yang identitasnya dirahasiakan.
Warga tersebut bercerita, orang parpol yang datang memintanya untuk menerima saja KTA yang diberikan. Sembari berpesan bahwa nanti akan ada petugas yang datang untuk memastikan KTA tersebut. Namun hingga kini, petugas yang dimaksud tidak juga datang ke kediamannya. Diakui, dia sempat ragu saat menerima KTA tersebut.
“Mungkin kan kalau orang seperti itu datang dengan membawa sembako. Tapi ini cuma datang menyerahkan kartu,” jelasnya.
Mendapati informasi tersebut, Bontang Post lantas mencoba menanyakan orisinalitas dari keanggotaan yang dimiliki masing-masing parpol di Bontang. Semuanya mengklaim bahwa keanggotaan yang dimiliki merupakan asli dan dengan melalui prosedur yang berlaku di partai. Malahan prosedurnya terbilang ketat, seperti yang diterapkan di Partau Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
“Kalau di PDIP itu KTA tidak bisa dobel. KTA kami sudah sistem jarek (jaringan kader, Red.), sudah seperti KTP-el, ada barcode-nya juga,” ungkap Ketua DPC PDI Perjuangan Bontang, Martinus Baco.
Dia menjelaskan, sistem ini membuat pendaftaran anggota menjadi terpusat dengan menggunakan internet. Penggunaan barcode atau kode batang ini membuat setiap KTA bisa dicek kesahihannya melalui jaringan internet bahkan melalui ponsel pintar.
Prosedur ketat juga diterapkan oleh parpol-parpol lainnya. Partai Nasional Demokrat (NasDem) misalnya, dalam hal ini mengharuskan adanya surat pernyataan di atas materai bagi warga yang hendak bergabung menjadi anggota parpol.
“Keanggotaan kami riil, tidak ada keanggotaan ganda. Hampir lima ribuan orang di Bontang yang sudah memiliki KTA,” ujar Bilher Hutahaean, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai NasDem Bontang.
Pun dengan Partai Demokrat, ada serangkaian dokumen yang mesti dilampirkan tatkala berniat bergabung dengan partai. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Bontang, Ubayya Bengawan menyebut, siapapun yang hendak menjadi anggota partai berlambang mercy akan diminta terlebih dulu untuk membuat pakta integritas.
“Lalu dia menyertakan KTP-nya, KK-nya bahkan foto keluarganya. Kalau dia tercatat ganda pasti tidak memenuhi syarat di KPU.Dan sepertinya yang kami ajukan kemarin semuanya memenuhi syarat,” terang Ketua Komisi II DPRD Bontang ini.
PARTAI BARU GENCAR SOSIALISASI
Sementara itu Partai Perindo sebagai partai baru mengklaim, proses penjaringan anggota diawali dengan sosialisasi yang telah dilakukan sejak 2016 silam. Para pengurus DPD Partai Perindo Bontang dalam hal ini terjun ke masyarakat hingga di tingkat RT untuk melakukan sosialisasi terkait program-program yang ditawarkan.
“Kalau memang tertarik dengan program kami ya silakan saja bergabung. Rata-rata yang bergabung dengan kami itu datang ke kantor untuk menjadi anggota. Jadi kami tidak meminta warga mengumpulkan KTP, tidak seperti itu,” jelas Harman Thamrin, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Perindo Bontang.
Hanya saja dia mengakui, dalam perjalanannya bisa saja ada anggota yang berkeinginan untuk pindah parpol. Bila demikian, tentu Partai Perindo tidak bisa memaksa untuk bertahan. “Itu kan hak, kami tidak bisa memaksa. Tapi prinsipnya kami ya seperti ini, bekerja murni bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Klaim senada datang parpol baru lainnya yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sekretaris DPD PSI Ilham Nur menyatakan penjaringan anggota dengan tatap muka secara langsung, tidak sekadar memasukkan nama. “Kami face to face ke anak muda, kami ajak diskusi. Ketika visi dan misinya sama pasti akan bergabung,” tandas Ilham. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: