bontangpost.id – Deru air terdengar kencang terdengar dari kejauhan sekitar 500 meter. Suara tersebut berasal dari dentuman aliran air selebar sekitar 50 meter yang jatuh dari ketinggian sekira 100 meter. Kerasnya suara air itu Bukan hanya dihasilkan dari satu air terjun, melainkan ada dua aliran air berukuran sama yang berdampingan. Keduanya hanya dipisahkan batu sekitar 10 meter. Sebab itu obyek wisata di Desa Batu Lepoq, Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) ini dinamakan Air Terjun Kembar Siapat.
Rimbunnya pepohonan hijau yang menutupi menambah pesona obyek daya tarik wisata (ODTW) tersebut. Kicauan burung dan hewan lainbya saling menyaut, berirama bak musik penyambut pengunjung. Airnya begitu dingin menambah sejuknya suasana, bahkan ketika pengunjung berada sekitar 3 meter dari air terjun, anginnya begitu kencang menghembus sehingga percikan air menghempas di badan.
“Ini ada dua tingkat, kalau yang di atas orang bisa terjun sambil salto-salto,” ungkap Kepala Desa Batu Lepoq, Jumah saat menghantar para awak media yang tengah mengeksplor keindahan ODTW di desanya.
Tak hanya menikmati air dan hijaunya hutan, traveler juga dapat menyalurkan hobi memancingnya di aliran air tersebut, mengingat masih banyak ikan sungai.
“Jadi kalau camping di sini bisa sekalian makan hasil pancingan,” ucapnya.
Untuk menuju ke tempat wisata ini, dari bibir jalan umum memang cukup jauh yakni sekitar 3 kilometer. Namun di sepanjang jalan, para wisatawan dapat melihat berbagai hewan baik itu burung dan kijang. Selain itu aliran sungai yang jernih pun menyejukkan mata wisatawan.
“Ini kami sedang membuat jalan biar lebih dekat,” ujarnya.
Kata Jumah, air terjun ini sudah ditemukan sejak lama namun baru diperkenalkan ke khalayak ramai. Ke depan, pihaknya bersama warga setempat akan bahu membahu mempercantik kawasan tersebut.
“Agar menarik para wisatawan untuk berkunjung,” tandasnya.
EKONOMI DESA LEWAT DESTINASI WISATA
Desa Batu Lepoq, Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutim kaya akan ODTW. Mulai dari Gua Mengkuris yang menyimpan jejak peradaban kuno, pemandian air panas, air terjun, dan aliran sungai. Maka itu, Jumah akan menjadikan potensi wisata ini untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar. Rencana yang akan dibuat yakni membuat paket wisata.
“Kami target 2021 sudah jalan,” ucapnya.
Dengan begitu, nantinya wisatawan yang ingin berkunjung tinggal menghubungi pihaknya, kemudian akan dijemput dan dipersiapkan tempat menginap dan makanannya. Wisatawan pun akan diantar berkeliling melihat ODTW yang ada.
“Bisa dijemput di bandara,” ucapnya.
Kini pihaknya tengah mempersiapkan jalur masuk yang mudah menuju air terjun Kembar Siapat, selanjutnya akan membangun beberapa cottage di sekitar air terjun tersebut, sehingga akan mempermudah traveler yang ingin menginap.
“Kami akan gunakan dana desa,” ucapnya.
Selain penggunaan dana desa, pihaknya juga tengah melakukan koordinasi dengan perusahan di sekitar wilayahnya. Salah satunya yakni untuk mendukung akses jalan yang kini masih kurang baik.
“Kami minta bantuan CSR (corporate social responsibility),” katanya.
Pihaknya tidak sendiri mengelola itu, tetapi akan menggandeng Karang Taruna dan Kelompok Sadar Wisata Desa Batu Lepoq untuk bahu-membahu memperkenalkan destinasi wisata yang ada di daerahnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post