Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Jumat, 5 Maret 2021
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Catatan Dahlan Iskan

Menunggu Putusan Sabrina

Reporter: BontangPost
Selasa, 11 Desember 2018, 06:00 WITA
dalam Dahlan Iskan
2 menit dibaca
Merelakan Ditinggal Anak, Cucu, Menantu

Dahlan Iskan

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Oleh: Dahlan Iskan

Senin kemarin sidang lagi: apakah Sabrina Meng bisa dibebaskan. Dengan jaminan. Rp 10 miliar. Atau harus tetap ditahan. Bahkan diekstradisi ke Amerika Serikat.

Saat saya menulis naskah ini sidang pengadilan itu belum dimulai. Di sini memang sudah Senin. Di sana masih Minggu malam. Di Vancouver, Kanada.

Desakan untuk membebaskan Sabrina datang dari mana-mana. Sabrina, anak pendiri Huawei, Ren Zhengfei. Dari istri pertama: Meng Jun. Sabrina juga direktur keuangan grup Huawei. Juga wakil bos besar.

Pemerintah Tiongkok sampai mengancam: kalau Kanada tidak membebaskannya ada konsekuensinya. Tapi Kanada merasa itu wewenang penegak hukum. Yang pemerintah Kanada tidak bisa mencampurinya.

Bahkan polisi juga memeriksa dua rumah Sabrina. Yang di Vancouver. Apakah terjadi pelanggaran: perizinan, penggunaan tanah, cara pembeliannya dulu dan pajak-pajaknya.

Media sosial juga ramai: Sabrina memiliki 6 paspor. Dengan nada yang sangat memojokkan. Tapi pemerintah Hongkong menegaskan: itu tidak mungkin.

Memang Sabrina memiliki paspor yang tidak umum. Kodenya KJ. Masyarakat umum hanya tahu: kode paspor itu K. Atau J. Kok paspor Sabrina berkode KJ.

Baca Juga:  BTP

Namun itu ada alasan legalnya. Sabrina perlu paspor yang tebal: berisi 64 halaman. Sedang paspor biasa, seperti paspor saya, hanya berisi 32 halaman.

Sabrina memang seperti kipas angin: muter terus. Dari satu negara ke benua lain. Kalau paspornya hanya 32 halaman payah: tiap dua bulan harus minta paspor baru.

Pernah, Sabrina ke Amerika begitu sering: 33 kali dalam tiga tahun. Antara 2014-2017. Lalu tidak ke Amerika lagi selama tahun 2018. Sudah merasa akan ditangkap. Sejak ada kabar Amerika sedang mencurigai Huawei: berdagang dengan negara Islam Iran. Yang lagi diberi sanksi oleh Amerika.

Bisa juga itu karena menyebab lain: paspor-paspor lama Sabrina tetap harus dibawa. Biar pun sudah penuh stempel. Mengapa? Karena di paspor lama itulah: terdapat visa untuk masuk ke negara lain. Paspornya memang sudah tewas tapi visanya masih hidup.

Saya juga tidak bisa pergi hanya membawa 1 paspor. Karena masih ada visa negara lain di paspor lama. Apalagi Sabrina: yang sudah seperti warga dunia.

Baca Juga:  Kawin Cerai Ideologi Ekonomi

Saya juga pernah punya teman Italia. Hampir setiap hari pindah negara. Baru tiba kembali ke negaranya setelah setahun. Begitu lagi tahun berikutnya. Ia pemilik perusahaan global Italia.

Saya tentu tidak tahu mana yang benar. Sabrina…hahaha….  tidak pernah lapor saya. Mungkin takut kalau saya melirik adik tirinya: Annabel. Yang saya tidak kuat melihat kecantikannya.

Yang jelas penahanan Sabrina ini hebohnya bukan main. Bisa menyulut rasa nasionalisme di Tiongkok yang lebih luas.

Vendor-vendor Huawei sudah  bergerak. Ada vendor yang terang-terangan: melarang karyawannya membeli iPhone. Handphone produksi Amerika itu. Yang dikalahkan Huawei tahun lalu.

Karyawan yang membeli iPhone dijatuhi sanksi keras. Dipotong gaji. Sebesar harga handphone-nya. Nama vendor itu: MenPed. Pabrik pembuat layar LCD. Yang dipakai di HP Huawei.

Apalagi karyawan Huawei. Memberi dukungan penuh pada Sabrina.

Rasanya hanya Huawei di dunia ini: perusahaan yang hampir semua sahamnya dimiliki karyawan. Bos besarnya hanya memiliki  sekitar 2 persen: Ren Zhengfei. Padahal Ren juga pemilik idenya, pendirinya dan panglima tertingginya.Pola ini tidak mungkin terjadi di negara kapitalis.

Baca Juga:  Superman Itu Tetangganya Sendiri

Dengan sekitar 2 persen itu saja Ren Zhengfei sudah punya kekayaan Rp 300 triliun. Saking besarnya Huawei. (Dahlan Iskan)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: dahlan iskan
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan7Tweet5Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Menang Nirkuasa

Menang Nirkuasa

Jumat, 10 Mei 2019, 06:17 WITA
Bagaimana Menjaring Orang Mampu

Dokter Cerai

Kamis, 9 Mei 2019, 06:00 WITA
Kursi Roda

Kursi Roda

Selasa, 7 Mei 2019, 06:43 WITA
37 Derajat

37 Derajat

Senin, 6 Mei 2019, 05:57 WITA
Orang Suci

Orang Suci

Minggu, 5 Mei 2019, 12:01 WITA
Jantung Bocor

Jantung Bocor

Sabtu, 4 Mei 2019, 13:05 WITA
Postingan Selanjutnya
Pemkot Komitmen Berantas Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Pemkot Komitmen Berantas Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Anak 16 Tahun di Selambai Duel dengan Buaya

Anak 16 Tahun di Selambai Duel dengan Buaya

Rabu, 24 Februari 2021, 23:00 WITA
Dampak Proyek Perluasan Kilang Balikpapan, Butuh 15 Ribu Tenaga Kerja

Dampak Proyek Perluasan Kilang Balikpapan, Butuh 15 Ribu Tenaga Kerja

Rabu, 3 Maret 2021, 19:00 WITA
Bocah Bengalon yang Diterkam Ditemukan dalam Perut Buaya

Bocah Bengalon yang Diterkam Ditemukan dalam Perut Buaya

Kamis, 4 Maret 2021, 16:27 WITA
Bolu Pandan, Camilan Mengenyangkan Saat WFH

Bolu Pandan, Camilan Mengenyangkan Saat WFH

Minggu, 12 April 2020, 13:51 WITA
Dua Truk Tabrakan di Bontang Lestari, Sopir Terjepit

Dua Truk Tabrakan di Bontang Lestari, Sopir Terjepit

Kamis, 4 Maret 2021, 09:12 WITA
Gelapkan Mobil di Bulungan, Ditangkap di Bontang

Gelapkan Mobil di Bulungan, Ditangkap di Bontang

Kamis, 4 Maret 2021, 20:23 WITA
Pembangunan Poli Rawat Jalan Dilanjutkan, RSUD Taman Husada Diguyur Rp10 Miliar

Apoteker RSUD Taman Husada Disebut Tanpa Sif Malam

Kamis, 4 Maret 2021, 19:10 WITA
2.899 Orang Berlabuh Tinggalkan Bontang

Pertengahan Maret, Pelabuhan Loktuan Dijadwalkan Kembali Beroperasi

Kamis, 4 Maret 2021, 17:00 WITA
Bocah Bengalon yang Diterkam Ditemukan dalam Perut Buaya

Bocah Bengalon yang Diterkam Ditemukan dalam Perut Buaya

Kamis, 4 Maret 2021, 16:27 WITA
Dipecat dari Partai Demokrat, Marzuki Alie Polisikan AHY

Dipecat dari Partai Demokrat, Marzuki Alie Polisikan AHY

Kamis, 4 Maret 2021, 15:00 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.