bontangpost.id – Anggota Komisi II DPRD Bontang Bakhtiar Wakkang walk out dari ruang rapat saat pembahasan Detail Engineering Design (DED) Jalan lingkar. Selasa (7/9/2021).
Legislator yang akrab disapa BW ini merasa kecewa atas sikap Pemkot Bontang yang tidak melibatkan DPRD dalam perencanaan tersebut.
“Bubarkan ini DPRD, gak ada gunanya. Tidak dihargai. Sesuai UU jelas, yang dimaksud pemerintah kota itu adalah DPRD bersama wali kota. Tidak ada simbiosis mutualisme yang terbangun,” ungkap BW.
Dia membandingkan pada masa pemerintahan sebelumnya. Sebelumnya sudah ada 2 DED yang serupa, namun tak kunjung dieksekusi. Seharusnya, kata dia, DED lama direview.
“Sudah 2 kali gagal DED, kenapa harus mengulang lagi kegagalan. Coba di-review lagi DED yang sudah ada dari zaman Pak Sofyan, Pak Adi Darma, Bunda Neni. Bukannya lebih bijak ketika DED yang lama dilihat lagi. Coba kasih masukan ke pak wali (Basri Rase), jangan dimasukan lagi secara masif,” katanya.
Legislator NasDem itu menyayangkan pemkot tidak mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah soal DED tersebut. Dia memaparkan, dengan DED Rp 862 juta, maka diperkirakan nilai proyek mencapai Rp 400 miliar. Untuk itu digarap dengan skema multiyears, artinya perlu nota kesepahaman antara pemkot dan DPRD.
“Harusnya dipikirkan uangnya dari mana, kalau tadi Dinas PUPRK disebutkan Rp 400 Miliar berarti multiyears. Artinya sesuai peraturan menteri keuangan nomor 15 tahun 2018, jelas bahwa harus berdasarkan persetujuan DPRD,” papar dia.
Sementara itu, Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Agung Santoso menjelaskan, progres lelang DED jalan lingkar Tanjung Laut Indah–Bontang Kuala masuk tahap pembukaan penawaran. 15 September sudah pengumuman pemenang dan 27 September penandatanganan kontrak kerja. “Sebelumnya 10 Agustus sudah diumumkan pra kualifikasi,” kata dia.
Di bagian lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang Tavip Nugroho menjelaskan, DED sebelumnya merupakan segmen 1 jalur Loktuan–Tanjung Limau, segmen 2 Bontang Kuala-Tanjung Limau, dan sekarang Bontang Kuala–Tanjung Laut Indah.
Peruntukan juga berbeda. Sebelumnya mengurai lalu lintas, jalan alternatif dan destinasi wisata, sementara yang saat ini, penanggulan banjir rob.
“Alurnya dan fungsinya juga berbeda. Sekarang jalan lingkar sepanjang 2,7 kilometer juga untuk membendung banjir rob,” jelas Tavip. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: