SAMARINDA – Cerminan wajah kesejahteraan guru di Kota Samarinda disebut-sebut masih jauh dari harapan. Tak hanya persoalan gaji, tunjangan maupun pengangkatan, kini eksistensi keberadaan guru pun dipertanyakan. Terutama keberadaaan guru olahraga.
Pasalnya, guru olahraga di Kota Tepian banyak yang mengeluh karena tidak pernah diikutsertakan dalam setiap event penting olahraga kota. Terlebih saat ini Samarinda menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Pelajar Provinsi (Popprov) Kaltim.
Hal ini disampaikan Ketua Guru Olahraga Samarinda, Syahruddin. Ia mengaku, dalam event penting seperti Popprov Kaltim, guru olahraga di Samarinda lagi-lagi tidak diikutsertakan.
“Mereka sering mengeluh kepada saya. Sudah saya cek itu, satu pun tidak ada yang diikutsertakan,” kata dia, belum lama ini.
Tak hanya itu, Syahruddin mengatakan, ketika murid-murid suatu sekolah berangkat mengikut event olahraga di luar kota, gurunya tidak pernah diikutsertakan.
“Alasan tidak diikutsertakan karena tidak memiliki sertifikasi dalam bidang olahraga. Seharusnya bisa saja diikusertakan, karena tugasnya untuk mendampingi,” katanya.
“Secara psikologis anak-anak perlu sosok gurunya untuk penyemangat. Karena dalam olahraga itu kan pembentukan mental. Sangat bahaya kalau gurunya tidak diikutsertakan,” tambahnya.
Padahal, imbuh dia, guru olahraga di Samarinda jarang yang memiliki sertifikat. Sehingga, dalam hal ini Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Samarinda dipandang perlu mengambil peran dengan membuat sertifikat agar para guru dapat mendampingi murid-muridnya.
“Memang sih dari 200 guru olahraga di Samarinda tidak semuanya yang tidak memiliki sertifikat. Tapi kan tetap saja, kalau sudah ada sertifikat maka tidak ada lagi alasan mereka tidak dapat mendampingi muridnya dikarenakan ketiadaan sertifikasi,” ujarnya. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: