BONTANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang ambil bagian pada Bontang Smart Festival 2020 di Pendopo Wali Kota Bontang. Kegiatan yang mengusung tema “Generasi Millenial Menggenggam Teknologi” itu berlangsung selama tiga hari. Sejak Jumat (13/3/2020) hingga Ahad (15/3/2020).
Dinkes Bontang mengangkat konsep edukasi kesehatan pada festival tersebut. Melalui pameran ini, masyarakat harus cerdas dan teredukasi, utamanya kepada generasi milenial Bontang.
Hal itu disampaikan Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Bontang Jamila Suyuthi, saat ditemui media ini. Karena tujuannya menyasar generasi muda, maka Dinkes Bontang menyiapkan alat cek kesehatan berupa smoke analizer untuk memeriksa atau mengetes kadar karbondioksida di paru-paru. Sekaligus melayani konsultasi para pengunjung, khususnya bagi anak muda atau pelajar sekolah.
“Cek kesehatan Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti gula darah, asam urat, dan lainnya itu sudah tersosialisasi. Sering dilakukan di berbagai event maupun menyasar ke semua tempat. Kali ini kami sediakan smoke analizer,” terangnya.
Tes sederhana smoke analizer tak hanya ditujukan bagi perokok aktif, perokok pasif (tidak merokok tapi mengisap asap rokok), maupun third-hand smoker atau perokok tangan ketiga yang sering mengakses tempat atau barang yang telah ditempati perokok aktif pun diberi kesempatan.
Pada kesempatan itu juga, Dinkes Bontang menyosialisasikan pencegahan stunting. Sesuai taglinenya cukupi gizi, lengkapi imunisasi, dan perbaiki sanitasi. Serta mengenalkan aplikasi registrasi online yang saat ini diimplementasikan di Klinik Pegawai Kota Bontang.
“Aplikasi ini menjadi salah satu faskes percontohan bagi klinik lainnya, kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Jadi pendaftar bisa mengecek antrean melalui android-nya. Di Kota Bontang, Klinik Pengawai yang baru menerapkan,” tambah Jamila.
Adapun informasi kesehatan lainnya yang dikenalkan kembali kepada pengunjung, yaitu Pepes Ikan Patin atau Pesan Informasi Kesehatan Pangan Aman dan Depot Air Minum. Salah satu inovasi yang dilakukan Kepala Puskesmas Bontang Utara I.
“Depot air minum isi ulang mana saja sih yang aman. Dan tempat penyediaan makanan mana saja yang sudah melakukan cek higiene atau apakah sudah terlatih sebagai penjamah makanan,” papar dia.
Dinkes Bontang juga menyiapkan carta obesitas untuk mengukur indeks massa tubuh atau berat badan. Hanya dengan mengukur tinggi dan berat badan, sehingga dapat diperoleh skor. “Kita bisa langsung mengukur di kartu itu. Apakah kita diposisi kurus, normal, atau overweight,” jelasnya.
Di dinding lainnya, Dinkes Bontang juga menampilkan piramida aktifitas fisik yang harus diterapkan masyarakat, sesuai kadar setiap minggunya. Melalui Germas pun dikampanyekan melakukan aktifitas fisik 30 menit setiap hari. Dikenalkan pula senam peregangan untuk para pekerja. “Kantor-kantor sebaiknya melakukan senam peregangan setiap pukul 10.00 dan 14.00 Wita. Dinkes Bontang sudah rutin melakukannya,” tambah Jamila.
Melalui festival ini, Dinkes Bontang ingin memberikan edukasi mengenai tingkat kebugaran masyarakat Bontang. Serta berharap SDM Kota Bontang hidup sehat, bugar, dan produktif.
Ia pun mengajak para milenial dan warga Bontang untuk meramaikan Bontang Smart Festival 2020. Kunjungi semua stan yang ada, khususnya Dinas Kesehatan Bontang. “Insya Allah memberi manfaat yang baik untuk edukasi kesehatan kita. Teman-teman dapat mengakses beragam informasi kesehatan yang penting untuk kita, keluarga, dan lingkungan. Selaras dengan selogan Kominfo ‘sampaikan informasi walaupun satu kata’. Serta jaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” harap dia.
Rencananya, Ahad besok, kader kesehatan Saka Bakti Husada akan melakukan kegiatan krida untuk kesehatan lingkungan dengan materi “Kedaruratan Kesehatan Lingkungan” sekira pukul 10.00 Wita. (Rera Annorista/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post