SANGATTA – Upaya mengurangi angka Golongan Putih (golput) di Kutai Timur (Kutim), Kesbang dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat yang bertempat di Hotel Royal Victoria Sangatta Utara, Rabu (28/3).
Kepala Kesbangpol Provinsi, Yudha Pranoto mengatakan, jelang pemilihan kepala daerah, dirinya gencar laksanakan sosialisasi ke beberapa daerah rawan golput. Hal tersebut dilakukan guna menanamkan pola pikir masyarakat agar sadar memilih.
“Beberapa wilayah di Kaltim, masih minim pemilih. Jadi kami terus melakukan sosialisasi pentingnya pemilihan Pilgub 2018. Supaya di seluruh Kabupaten Kota dapat meningkat kesadarannya. Beberapa tahun silam, kita pernah mencapai ranking tertinggi untuk golput. Jangan sampai hal itu terulang kembali,” ujarnya saat ditemui usai memberi sosialisasi.
Dirinya menjelaskan, pemilihan umum (pemilu) merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat, perubahan pemilihan secara langsung di tingkat pusat sampai daerah legislatif dan Eksekutif dilaksanakan setelah perubahan dari Orde Baru ke Reformasi. Tujuan Pemilu memperkuat sistem ketatanegaraan yang demokratis, adanya Pemilu yang adil dan berintegritas, adanya sistem pemilu yang teratur, efektif dan efisien.
“Juni 2018 mendatang merupakan pilkada serentak di seluruh Indonesia. Kami menggelar sosialisasi di wilayah kabupaten Kota di Kaltim guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya,” jelas Yudha.
Ia mengatakan target hak pilih pada tahun ini lebih tinggi dari sebelumnya. Berkaca 2013, pemilih hanya sekira 50 persen, hingga kurun waktu lima tahun mendatang telah ditargetkan 77,5 persen.
“Lima tahun silam dukungan masyarakat untuk menggunakan hak pilih masih rendah, masih sekira 49 persen angka golput di Kaltim. Maka ditahun ini kami harus mencapai target hingga 77,5 persen,” tandasnya.
Dirinya mengungkapkan rendahnya masyarakat yang menggunakan hak pilih dikarenakan minimnya kesadaran. Dia menceritakan kegiatan edukasi yang telah dilakukannya tidak dapat menjadi jaminan meningkatkan kesadaran warga.
“Walaupun kami sudah melakukan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat, namun tidak bisa menjamin turunnya angka golput, karena semua itu tergantung warganya masing-masing,”ujarnya.
Dirinya berharap semua pihak agar lebih peduli demi kelangsungan pembangunan daerah. Selain itu tidak sembarang memilih pemimpin.
“Saya harap masyarakat agar benar-benar menggunakan hak pilih, jangan sembarangan mencoblos,” harapnya. (*/la)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini: