“Kami sudah meminta, tetapi belum ada tanggapan. Tindakan pemerintah kurang,” Sutarman, Ketua RT 07 Tanjung Laut.
BONTANG – Demam berdarah dengue (DBD) menjadi momok bagi warga RT 07 Tanjung Laut. Pasalnya, dua orang di lokasi tersebut harus menjalani perawatan medis di rumah sakit, pekan lalu.
Ketua RT 07 Tanjung Laut Sutarman langsung mengambil langkah penanggulangan dengan meminta dilakukan fogging. Namun, diakuinya hingga kemarin, belum ada tanggapan dari Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Diskes-KB).
“Kami sudah meminta, tetapi belum ada tanggapan. Tindakan pemerintah kurang,” kata Sutarman saat ditemui awak media Bontang Post disela-sela proses fogging berlangsung.
Saat ini, kedua penderita telah menjalani perawatan di rumah. Meskipun demikian, pengasapan tetap diperlukan agar nyamuk dapat mati.
Gayung bersambut, sebuah ikatan alumni sekolah swasta di Bontang memberikan bantuan pengasapan gratis. Menurut perwakilan dari ikatan alumni tersebut, Aidil Fadli, mereka mendapatkan informasi dari warga, bahwa telah terdapat kasus DBD di lokasi tersebut.
Berbekal alat fogging yang dimiliki, mereka mulai menyisir selokan maupun pekarangan rumah warga. Aidil menyebut kegiatan ini membutuhkan biaya Rp 500 ribu. Jumlah ini didapatkan dari sumbangan para rekan alumni lainnya.
“Biaya tidak begitu besar sekitar Rp 500 ribu, untuk pembelian bahan bakar dan obat. Alat ada yang bantu,” paparnya.
Sebelumnya, ikatan lulusan satu almamater ini telah melakukan kegiatan serupa di RT 18 Berebas Tengah dan RT 22 Satimpo. Bahkan, saat terjadi kebakaran pun mereka terlibat langsung untuk melakukan aksi sosial.
“Kali ini musim penghujan, kami pikir rawan untuk terjadi demam berdarah. Semua kegiatan yang sifatnya sosial kami lakukan,” ucapnya.
Perkumpulan ini sadar bahwa peran kesehatan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Aksi ini dilakukan guna membantu program dari pemerintah. “Karena kami juga warga Bontang yang ingin membuat kota ini bersih dan sehat,” tuturnya.
Tampak pula pada kegiatan ini salah satu anggota DPRD, Arif. Ia mendukung kegiatan ini dikarenakan termasuk kegiatan sosial yang tanpa pamrih. Bahkan Arif meminta kepada semua organisasi di Bontang yang begitu banyak jumlahnya untuk memiliki program serupa.
“Bukan ini saja yang bisa dilakukan, tetapi bisa juga dengan melakukan kegiatan bersih lingkungan,” ujar Arif.
Harapannya, pemerintah juga harus melakukan tindakan preventif bagi daerah yang belum ada kasus. Maupun upaya penanggulangan ketika daerah tersebut sudah terdapat penderita DBD. Pasalnya porsi APBD sebanyak 10 persen diarahkan kepada pos kesehatan.
“Karena cuaca di mana curah hujan saat ini sangat tinggi, begitu nanti musim kemarau akan bermunculan nyamuk tersebut. Ini harus menjadi perhatian pemerintah,” pungkasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: