Puluhan Nyawa Melayang Setiap Hari
SAMARINDA – Peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya (narkoba) di Bumi Etam semakin mengkhawatirkan. Secara nasional, Kaltim bahkan berada di peringkat tiga besar untuk tingkat pengedar dan pemakai narkoba. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim Brigjen Pol Raja Haryono.
“Karena itu BNNP terus berupaya menekan angka peredaran narkoba sampai Kaltim zero narkoba,” kata Raja dalam sosialisasi anti narkoba pada acara nonton bareng film Pengkhianatan G30S/PKI silam.
Dia menyebut tren penyalahgunaan narkoba saat ini semakin memprihatinkan. Bukan hanya di Kaltim, melainkan juga secara nasional. Di Indonesia, setiap harinya tercatat lima puluh nyawa meninggal dunia karena penyalahgunaan narkoba. Ada yang meninggal karena over dosis, ada pula yang mengalami kecelakaan karena terpengaruh narkoba.
“Narkoba merusak saraf-saraf tubuh, kemudian merusak fungsi tubuh yang dapat berujung kematian,” terangnya.
Raja membeberkan, jumlah user atau pengguna narkoba di Indonesia terbilang banyak. Saat ini secara nasional tercatat ada sekitar lima juta pengguna narkoba. Angka tersebut baru di permukaan saja atau yang telah diketahui. Sementara masih banyak kasus penyalahgunaan yang belum terungkap.
“Penyalahgunaan narkoba merupakan fenomena gunung es. Bagaimana kondisi di bawah permukaan itu yang belum diketahui. Banyak pengedar ditangkap, tapi kasus narkoba belum juga habis,” jelas Raja.
Untuk itu, BNNP Kaltim mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan setiap bentuk penyalahgunaan narkoba kepada aparat terkait. Apabila ada keluarga atau tetangga yang terindikasi pemakai narkoba, bisa untuk dilaporkan. Dalam hal ini BNNP akan memberikan penanganan dan assesment sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Jangan khawatir akan ditangkap. Karena ada tahapan penanganan yang kami lakukan. Termasuk dalam hal ini rehabilitasi,” tuturnya.
Sebaliknya apabila tidak melaporkan, ada risiko yang bakal dihadapi. Apabila pemakai narkoba tersebut tertangkap saat dilakukan Operasi Bersinar oleh Polri bekerja sama BNNP, akan menerima konsekuensi hukum dari perbuatannya tersebut. Karenanya Raja mewanti-wanti warga Kaltim khususnya para pelajar untuk tidak sekali pun mencicipi narkoba.
“Jangan coba-coba narkoba. Karena sekali menggunakan akan berlanjut. Awalnya mencoba, lalu keterusan, akibatnya jadi kecanduan dan ketergantungan,” ungkap Raja.
Ketergantungan akan narkoba ini praktis akan menyebabkan masalah-masalah baru. Misalnya pelajar yang sudah kecanduan, akan mencari cara untuk bisa mendapatkan narkoba. Sehingga kemudian berbohong pada keluarga atau menjual barang-barang yang ada di rumah. Bila sampai pada tingkat ekstrim, aksi kriminalitas bisa saja dilakukan.
“Bagaimana mengharapkan generasi penerus yang berkualitas bila sarafnya sudah dirusak narkoba,” tegasnya. (luk)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini: