Mitos atau Fakta? Belau untuk Gondongan, Benarkah Efektif? Mengenal Penyakit dan Cara Penanganannya secara Ilmiah

BONTANGPOST.ID, Bontang – Gondongan, atau dalam bahas medisnya parotitis, merupakan kondisi pembengkakan di bawah telinga atau kelenjar ludah akibat infeksi virus paramyxovirus.

Penyakit ini biasanya lebih sering menyerang anak-anak berusia 2-12 tahun dan ditularkan melalui percikan air liur saat batuk, bersin, atau kontak dengan benda terkontaminasi.

Meski gondongan bisa sembuh sendiri dalam 1-2 minggu, gejala seperti demam, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar ludah sering menyertai penderita.

Masyarakat dahulu percaya bahwa belau, zat pewarna biru tua yang sering digunakan dalam proses pencucian pakaian putih, bisa menyembuhkan gondongan.

Belau dioleskan pada area yang bengkak, namun kepercayaan ini hanyalah mitos. Menurut dokter Riza Marlina yang dikutip dari situs Alodokter, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung efektivitas belau sebagai obat gondongan.

Anak-anak yang diberi belau kemungkinan besar diharapkan dapat istirahat di rumah, yang membantu proses penyembuhan.

Cara Pengobatan Gondongan yang Tepat 

Meski bisa sembuh sendiri, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk meringankan gejala gondongan:

1. Istirahat cukup dan perbanyak minum air putih.
2. Kompres area yang bengkak dengan air hangat.
3. Konsumsi makanan yang lunak untuk mengurangi nyeri saat mengunyah.
4. Minum obat pereda nyeri seperti parasetamol untuk menurunkan demam.

Vaksinasi MMR (mumps, morbili, rubella) adalah langkah pencegahan paling efektif. Vaksin ini diberikan pada anak-anak berusia 15 bulan dan dapat melindungi dari gondongan.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan anak-anaknya mendapatkan vaksinasi ini sesuai jadwal.

Selain itu, menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan secara teratur dan menghindari kontak dengan penderita, juga dapat membantu menurunkan risiko penularan.

Bagi orang tua, penting untuk mengetahui bahwa penggunaan belau untuk mengobati sakit gondongan itu cuma mitos, tidak ada dasar ilmiahnya.

Sebaiknya, fokus pada langkah-langkah medis yang terbukti efektif dan konsultasikan kepada dokter jika gejala gondongan berlanjut lebih dari dua minggu. (*)