bontangpost.id – Nama Nirmala Sari tiba-tiba menjadi sorotan publik Bontang. Pasalnya dia dituding masih aktif dalam Partai Hanura kala mengemban tugas sebagai moderator debat publik Basri-Najirah dan Neni-Joni yang digelar di Hotel Grand Mutiara, Sabtu (31/10/2020) esok malam.
Tudingan itu dengan tegas dibantah Nirmala Sari. Dia menyebut sudah mundur dari Partai Hanura sebelum ditunjuk sebagai moderator. Dia pun menjelaskan terkait kronologi penunjukkan ini.
Dijelaskan perempuan yang pernah jadi reporter televisi itu, dirinya tak ingat tanggal pasti dirinya resmi ditunjuk KPU Bontang sebagai moderator debat publik. Dia menaksir itu sekitar sepekan lalu.
“Saya lupa tanggalnya. Kira-kira minggu lalu,” ujarnya ketika dihubungi, Jumat (30/10/2020) sore.
Kata Nirmala Sari, sudah lama dirinya tak lagi terlibat aktif dalam kegiatan politik DPD Hanura Kaltim. Namun surat pengunduran diri belum pernah dilayangkan.
Setelah resmi ditunjuk jadi moderator, dua hari setelahnya, surat pengunduran diri Nirmala Sari dilayangkan ke DPD Hanura Kaltim. Pada Selasa (27/10/2020) pengunduran diri itu mendapat jawaban. Dia dinyatakan resmi mundur. Ini ditandai dengan adanya tanda tangan Ketua DPD Hanura Kaltim, Surpani Sulaiman. Dengan demikian, Nirmala resmi menanggalkan jabatannya sebagai Bendahara I DPD Hanura Kaltim dan Ketua Srikandi Hanura Kaltim.
“Sudah lama saya tidak aktif di partai. Cuma resminya tanggal 27 lalu. Demi jadi moderator saya mundur ini,” tegasnya.
Ditegaskan Nirmala Sari, dirinya tak punya kepentingan apapun dalam debat publik pertama di Bontang. Dia hanya fokus untuk membawa acara tersebut berjalan baik dan lancar sebagaimana yang diharapkan bersama.
“Mungkin ada yang mempertanyakan independensi saya. Tugas saya cuma memandu acara dengan baik. Itu saja,” tandasnya.
Sementara, Ketua KPU Bontang Erwin membenarkan bahwa Nirmala sudah mengundurkan diri. “Ada tanda tangan ketua partai di suratnya,” terangnya.
Erwin merincikan hingga nama Nirmala muncul sebagai moderator. Menurutnya, KPU sebelumnya sudah mencari moderator. Namun, setelah dikomunikasikan ternyata berhalangan.
“Kami minta output dari PKTv (media yang menyiarkan debat paslon), lalu disarankan Nirmala. Kami setuju karena background-nya juga sebagai jurnalis. Kami merasa dia mumpuni,” ungkapnya.
Terkait potensi kebocoran soal, dia menggaransi bahwa itu tidak terjadi. Karena pertanyaan yang diberikan langsung dari tim penyusun materi debat. “Jangankan moderator, kami sendiri saja tidak tahu. Pertanyaan juga tersegel, moderator diberikan saat debat. Saya garansi 1.000 persen tidak bocor,” katanya.
Meski begitu, Erwin mengaku akan merapatkan kembali terkait polemik ini. “Akan dibicarakan lagi di tingkat komisioner,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: