Pertamina Gandeng Saudi Aramco
JAKARTA-PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco menandatangani kesepakatan pembentukan Joint Venture (JV) alias perusahaan patungan untuk proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap di Jakarta, kemarin (22/12). Rencananya, usai penandatanganan perjanjian ini, Pertamina dan Saudi Aramco akan menyelesaikan Bankable Feasibility Study (BFS) dan Basic Engineering Design (BED) untuk RDMP Cilacap.
Hasil BFS dan BED yang akan selesai di Februari 2017 untuk menilai apakah proyek kerja sama tersebut layak dilanjutkan atau tidak. Jika BFS dan BED menunjukkan proyek layak dilakukan maka JV akan benar-benar dibentuk, lalu Front End Engineering Design (FEED) untuk kilang Cilacap mulai dibuat pada Maret 2017.
Rencananya proyek modifikasi kilang Cilacap ini mulai konstruksi pada awal 2018 sesudah FEED selesai. Targetnya, RDMP Cilacap selesai pada 2021.
Kilang Cilacap akan dimodifikasi, kapasitasnya akan ditingkatkan dari saat ini 348 ribu barel per hari (bph) menjadi 400 ribu bph. Bukan hanya itu, kompleksitasnya akan ditingkatkan, jadi jauh lebih modern. Nelson Complexity Index yang sekarang 4 bakal menjadi 9,4.
“Dari kegiatan proyek ini akan ada tambahan produksi dari gasoline naik 80 ribu bph, diesel tambah 60 ribu bph, jet fuel 40 ribu bph,” kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, dalam keterangannya, kemarin (22/12).
Selain itu, kilang Cilacap juga akan menghasilkan banyak produk petrokimia untuk bahan baku berbagai industri. Dwi mengatakan, ini akan menciptakan multiplier effect yang luar biasa.
“Dengan adanya produksi petrokimia, tentu akan ada industri-industri yang berkembang di dalam negeri. Ini yang kita lihat dari proyek ini,” tegasnya.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi menjelaskan, bahwa peningkatan kompleksitas membuat kilang Cilacap bisa menghasilkan lebih banyak valuable product. Saat ini dari seluruh minyak mentah yang masuk ke kilang Cilacap, hanya sekitar 70 persen yang dapat menjadi valuable product.
Setelah modifikasi selesai pada 2021, lebih dari 90 persen dari minyak mentah yang diolah di kilang Cilacap menjadi valuable product. Kapasitas kilang Cilacap sekarang 348 ribu bph, tapi hanya menghasilkan valuable product sekitar 243 ribu bph atau 70 persennya. Pada 2021 nanti kapasitasnya 400 ribu bph dan menghasilkan valuable product di atas 360 ribu bph, di atas 90 persen. (ers/JPG)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post