Sukses di usia muda lantas tak membuat sosok Muflih Alhafidy berpuas diri begitu saja. Keprihatinanya terhadap dunia pendidikan di daerah pinggiran, membuat hatinya tergerak untuk ikut membantu dan berkontribusi nyata.
—
Komunitas Lentera Insan menjadi wadah bagi Muflih (sapaan akrabnya) untuk menghimpun para relawan yang peduli terhadap dunia pendidikan di pinggiran Kota Taman. Komunitas yang didirikannya sejak 18 oktober 2015 lalu itu awalnya terbentuk berkat inspirasinya saat mengikuti komunitas anak jalanan semasa masa kuliah di Makassar dulu.
Setelah kembali ke Bontang, Pria kelahiran Kappang Sulawesi Selatan, 26 April 1992 ini pun langsung berinisiatif menggagas Komunitas Lentera Insan yang difokuskan untuk gerakan sosial. Sasarannya, untuk membantu pelajar-pelajar yang kurang beruntung di daerah terpencil Kota Taman. Terpilihlah SD YPPI Teluk Kadere Kelurahan Bontang Lestari sebagai targetnya untuk mendidik anak-anak bangsa.
Kepada Bontang Post, Muflih menceritakan awal dirinya mengetahui ada Desa Teluk Kadere ketika ada salah satu bidan pra jabatan di Puskesmas Bontang Lestari yang meminta dirinya untuk membuatkan video presentasi di Teluk Kadere. Namun karena tak tahu lokasinya, akhirnya Muflih diperlihatkan beberapa foto Teluk Kadere oleh sang bidan tadi.
“Sempat gak percaya kalau lokasi di foto itu ternyata masuk wilayah Bontang. Tak lama berselang, akhirnya saya ke sana sendiri dan bertemu Pak RT di wilayah sana. Rupanya dari penuturan pak RT, masalah yang paling banyak disana adalah tentang pendidikan,” kata Muflih.
Beberapa masalah diantaranya, fasilitas yang belum memadai seperti terbatasnya ruang kelas, hingga keterbatasan tenaga pendidik. Kata dia, guru di SD YPPI Teluk Kadere hanya ada 2 guru dan 1 kepala sekolah saja. Satu gurunya pun, hanya berijazah SMA saja.
“Yang kasihan jika salah satu guruya sibuk mengurusi administrasi ke Dinas Pendidikan, Sehingga satu gurunya harus menghendel semua kelas dari kelas 1-6,” tuturnya.
Dari informasi itulah, pemuda yang berprofesi sebagai pengusaha konveksi ini kemudian mengajak teman-temannya untuk bergabung dalam Komunitas yang dia bentuk dengan harapan, para siswa-siswi di SD Teluk Kadere Bontang Lestari nantinya dapat guna mengimbangi pendidikan yang ada di wilayah perkotaan Bontang.
“Setiap Minggu kami selalu mengajar disana. Materinya kami sesuaikan dengan kurikulum sekolah. Per bulannya kami juga membuat seminar edukasi tentang pentinya pendidikan. Kami undang orang tua mereka sehingga ada dukungan juga dari orang tua mereka dalam memajukan pendidikan anak-anaknya,” ungkap anak kedua dari pasangan M Alwi Tike dan Hasnawati ini.
Beberapa relawan yang terlibat mengajar disana, terdiri dari berbagai profesi. Diantaranya seperti pegawai PNS, karyawan perusahaan, pengusaha, guru, hingga dosen. Muflih mengaku, awal-awal merintis gerakan mengajar ini banyak duka yang mereka alami. Seperti hanya mengajar di posyandu karena tidak mendapat fasilitas kelas, serta minimnya dukungan dari orang tua siswa. Namun karena konsistensi dari relawan Komunitas Lentera Insan, empat bulan kemudian barulah perjuangan mereka membuahkan hasil. Dari pihak RT pun akhirnya memberikan sarana kelas, dan jumlah siswa yang ikut belajar setiap minggunya selalu bertambah.
“Bahkan akhirnya kampung sebelahnya yakni dari Salantuko dan Lok Tunggul juga ikut bergabung,” sebutnya.
Kini, perubahan pendidikan di Teluk Kadere pun mulai mengalami perubahan yang cukup signifikan. Salah satunya, anak-anak yang dahulunya tidak bisa membaca, kini sudah bisa. Bahkan beberapa alumnus SD YPPI Teluk Kadere yang sudah naik ke jenjang SMP, juga diberdayakan oleh Komunitas Lentera Insan untuk membantu menjadi mentor saat mengajar di hari Minggu.
“Goal besarnya, kami ingin mereka nanti bisa mandiri. Sehingga yang sudah naik tingkatan, dapat mengajari adik-adik dibawahnya. Sehingga pendidikan disana perlahan bisa memiliki perubahan,” tukasnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: