bontangpost.id – Peran Tim Sebelas dalam mendorong otonomi Bontang menjadi perhatian serius Pemuda Panca Marga (PPM). Kontribusi mereka dinilai tak sedikit, namun apresiasi yang diberikan pemerintah dinilai amat minim.
Selain itu, publik dan generasi muda Bontang dinilai belum mengenal sosok kunci tim yang digawangi Abd Muis ini. Serta bagaimana perjuangan dan kontribusi mereka meletakkan pondasi Kota Bontang modern seperti yang dikenal saat ini.
Atas dasar pemikiran tersebut, DPC PPM Bontang kemudian menggelar dialog interaktif kepemudaan di Auditorium 3 Dimensi, Jalan Awang Long, Bontang Baru, Bontang Utara, Sabtu (6/11/2021) pagi. Ini merupakan rangkaian kegiatan Musyawarah Cabang (Muscab) IX PPM Bontang.
Dialog ini menghadirkan 3 narasumber. Yakni Ketua KNPI Abdul Rasyid, dan dua kelompok Tim Sebelas; Kaharuddin Jafar dan Abd Muis.
Ketua PPM Bontang Haris menjelaskan, tema dialog ini diambil untuk mengingatkan kembali pada pemerintah bahwa perjuangan Tim Sebelas patut mendapat apresiasi. Kendati mereka bukan jadi satu-satunya aktor yang mendorong otonomi Bontang, namun Agus Haris menyebut kontribusi Tim Sebelas tak bisa disepelekan. Mereka yang melakukan persiapan di daerah, menghimpun anak muda Bontang energik pada saat itu, dan melakukan lobi-lobi mulai di Kabupaten Kukar, Pemrov Kaltim, DPR RI, hingga Depdagri– sekarang Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Apresiasi pemerintah ada tapi sangat kurang. Kami mendorong ada hal lebih diberikan. Misalnya dibuatkan semacam kawasan atau taman perjuangan,” kata Agus Haris ketika ditemui disela-sela kegiatan.
Selain itu, melalui dialog ini, diharapkan publik bisa lebih mengenal Tim Sebelas. Pemahaman akan pelaku sejarah menurut Agus Haris ini sangat penting, agar publik Kota Taman mengenal sejarah kotanya, tidak buta.
Adapun Tim Sebelas adalah sekelompok anak muda yang kala itu, pertengahan 1990-an dibentuk KNPI Kotip Bontang guna mendorong Bontang menjadi daerah otonom.
“Jadi kami mau sebarkan lagi, supaya masyarakat semakin tahu dan paham sejarah kotanya,” kata pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Bontang ini.
Hal penting lain, sambung Agus Haris, ini menjadi pengingat bagi pemuda Bontang. Agar jangan mau, dan terlibat dalam politik pecah belah. Pemuda mestinya menjadi katalisator perubahan, menawarkan gagasan segar bagi daerahnya, bukannya terpuruk dalam perpecahan. Ini sebutnya, sama saja mengkhianati perjuangan para terdahulu, mereka yang memperjuangkan kemerdekaan RI, ataupun yang memperjuangkan otonomi Bontang.
“Pemuda harus bersatu, jangan mau terpecah dan dipecah belah. Kalau terus begini, kita bisa dijajah. Bukan lagi dalam bentuk penjajahan seperti dulu, tapi dalam bentuk lain. Misalnya dalam politik atau ekonomi,” kerasnya.
Selain agenda dialog, nantinya Muscab ini dilanjutkan dengan pembahasan laporan pertanggungjawaban (LPJ) pengurus PPM periode 2016-2021, kemudian pemilihan ketua baru untuk masa bakti 2021-2026. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: