Nelayan Senang Dapat Rumah, Tapi Bingung Soal Transportasi

KANTONGI KUNCI: Salah satu nelayan Bontang Lestari setelah menerima kunci rumah yang berdampingan dengan Perumahan Korpri. (MEGA ASRI/KP)

BONTANG – Rumah khusus (Rusus) nelayan akhirnya bisa dihuni. Para nelayan di Bontang Lestari telah mendapatkan kunci sekaligus lampu untuk penerangan di Rusus.

Tysen (28), salah satu warga Pulau Selangan, RT 16, Kelurahan Bontang Lestari, tak bisa mengungkapkan perasaannya. Saking senangnya, ia tak bisa berkata-kata. “Senang, bingung mau bilang apa,” ucap Tysen sambil meninjau rusus miliknya di Blok C2-5 usai diundi di BPU Kelurahan Bontang Lestari, Rabu (13/2).

Sejak lahir, ia sudah tinggal di atas laut di Pulau Selangan. Pria yang sehari-hari sebagai nelayan ini merupakan satu dari dua warga Pulau Selangan yang menerima rusus. Kata dia, mayoritas warga nelayan tak ingin tinggal di rusus.

“Mungkin karena tak mau meninggalkan laut,” ujar calon ayah ini.

Senada, Sahrul warga Pulau Tihitihi juga merasa senang mendapat jatah penghunian rusus. Selama 10 tahun di Pulau Tihitihi, ia hanya menumpang di rumah iparnya.

“Saya tak punya rumah, makanya bersyukur dapat rusus ini,” ungkap Sahrul.

Perasaan bersyukur dan senang ternyata tak dialami semua nelayan. Beberapa nelayan masih kebingungan soal moda transportasi darat. Pasalnya, rata-rata dari mereka tidak memiliki kendaraan bermotor. Efendi (50) salah satunya. Warga Pulau Tihitihi itu tak memiliki motor. Ia memikirkan bagaimana caranya bisa memindahkan barangnya ke rusus. Pun transportasi saat hendak melaut.

“Harus punya motor, kalau tidak mau ke mana-mana ya jalan,” akunya.

Dari Pulau Tihitihi menuju Kelurahan Bontang Lestari, ia melalui Pelabuhan Pagung. Mengingat ramai-ramai maka ia dibonceng temannya. Tetapi kalau hanya sendiri, jalan kaki satu-satu solusinya.

Meski kunci telah di tangan para nelayan, mereka tak serta-merta langsung pindah. Herdi (37) nelayan Salantuko ini mengaku harus membersihkan rusus dulu. Selain itu, adatnya juga mewajibkan cari hari baik untuk ditinggali.

“Kami juga bingung transportasinya karena kalau mau melaut harus ke Teluk Kadere yang jaraknya mencapai 1 kilometer dari rusus,” jelasnya.(mga/far/k15/kpg)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version