BONTANG – Keikutsertaan Neni Moerniaeni untuk bertarung pada Pilkada 2020 mendatang mulai nampak. Ketua DPD II Golkar tersebut akhirnya mengambil formulir penjaringan bakal calon (bacalon) wali kota di Kantor DPD Nasdem Bontang .
Hanya saja, bukan Neni langsung yang mengambil formulir tersebut. Ia diwakili Ketua Timnya Andi Mulyono. Selain itu, Sofyan Hasdam yang merupakan suami Neni juga turut hadir.
“Kami yang mewakilkan, karena Bunda (Neni) masih menjalankan tugas lain sebagai wali kota,” jelas Andi Mulyono, Senin (30/9/2019), di Sekretariat DPD Nasdem Bontang. Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Lok Tuan, Kecamatan Bontang Utara.
Rombongan tim diterima jajaran fungsionaris DPD Nasdem, yakni Sekretaris DPD Nasdem Bontang, Bakhtiar Wakkang; Ketua Tim Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Bilher Hutahean, Bendahara, Faisal.
Setelah mengikuti prosesi pengambilan formulir, Sofyan Hasdam pun turut berkomentar kala ditemui awak media. Ia menyampaikan, sementara ini Neni masih diwakilkan timnya. “Tapi pengembalian mungkin ibu langsung,” sebutnya.
Meski sejumlah partai telah membuka penjaringan sejak awal, namun Neni sendiri belum melakukan pendaftaran. Sofyan mengatakan, hal itu dilakukan atas sejumlah pertimbangan.
Sofyan mengaku tidak ingin sembarang memilih dan tidak mendaftar di semua partai. Namun lebih awal dipastikan yang nantinya bakal menunjuk Neni. “Jangan sampai menghabiskan baterai aja,” ucapnya.
Meski Sofyan sendiri merupakan kader Nasdem, namun ia menjamin partai akan memilih secara objektif. Menurutnya, belum pasti istrinya akan dipilih setelah mengambil formulir.
Golkar yang menjadi partai Neni, hingga kini belum membuka penjaringan. Ditanya mengenai dukungan partai berlambang pohon beringin itu, Sofyan mengaku sangat aneh jika partainya sendiri tidak mendukung. “Masa ketuanya sendiri tidak didukung?” katanya.
Pun dengan pembahasan mengenai pendamping Neni nantinya, Sofyan menyebut sejauh ini belum ada dilakukan. Karena, memang sejak awal menurutnya masih dibahas akan berpasangan kembali dengan Basri Rase.
“Tapi kalau ada pernyataan 99 persen berpisah, jadi agak sulit untuk berpasangan kembali,” tuturnya.
Meski begitu, Sofyan mengaku tidak ada yang tidak mungkin. Ia pun menyebut, diperkirakan dua pekan mendatang akan dilakukan survei mengenai siapa yang berpotensi menjadi pendamping Neni.
Sementara itu, Bilher menegaskan dalam penjaringan ini tak sepersen pun dipungut biaya dan bersih dari mahar. “Kami memanggil putra putri terbaik Bontang,” pungkasnya. (*/rsy/kp)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post