Neni: Suspect Difteri Belum KLB

DOK/BONTANG POST Neni Moerniaeni

Masyarakat Diimbau Lakukan Imunisasi Dasar Lengkap

BONTANG – Adanya salah satu pasien yang didiagnosa suspect difteri di Bontang tidak menjadikan hal tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni justru mengimbau masyarakat agar melengkapi imunisasi dasar pada anak usia 1 sampai 19 tahun. Neni pun berencana menggelar imunisasi massal melalui dinas terkait yakni Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Diskes-KB) Bontang.

“Kalau saya tanyakan itu penyebabnya dari mana ternyata anak itu habis liburan, tetapi memang harus segera ada antisipasi dari kami karena penyakit itu penyebarannya aerob (udara, Red) dan penyebarannya cepat,” jelas Neni saat ditemui di Hotel Bintang Sintuk, Minggu (24/12) kemarin.

Dikatakan Neni, sejak awal pihaknya sudah mengingatkan agar semua masyarakat Bontang harus melakukan imunisasi difteri sebanyak 1 kali, kemudian satu bulan berikutnya dan 6 bulan berikutnya. Oleh karena itu, Neni sudah memanggil kepala dinas terkait jika memang diperlukan maka vaksinasi massal bisa dilakukan.

“Karena lebih baik mencegah daripada mengobati,” imbuhnya.

Disinggung mengenai status Bontang yang sudah masuk KLB atau belum, Neni mengatakan bahwa ini belum masuk KLB. Tetapi menurut dia kalau ada tindakan pencegahan itu untuk mengantisipasi.

“Antisipasi itu tak ada salahnya, terlebih bagi yang imunisasinya belum lengkap, makanya saya sampaikan ada bulan imunisasi lengkap, itu sebelum ada wabah dimana-mana,” terangnya.

Sebelumnya, Neni memang sudah memprediksi bakalan ada wabah di beberapa tempat. Mengingat sudah ada satu pasien yang terdiagnosa difteri di wilayah Aceh.

Namun demikian, Neni mensyukuri karena cakupan imunisasi di Bontang itu lengkap. Hal tersebut membuat Neni merasa tenang. Dirinya hanya berharap yang terkena suspect difteri itu bukan positif difteri.

“Ini kan baru curiga,” imbuhnya.

Rencana imunisasi masal pun akan dilaksanakan secepatnya oleh dinas terkait. Neni hanya mengimbau agar masyarakat Bontang melakukan semua imunisasi. Bukan hanya imunisasi difteri, tetapi juga yang lainnya seperti polio, campak, dan sebagainya.

“Pokoknya imunisasi dasar harus lengkap,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan ada salah satu pasien bayi berumur 18 bulan harus dirawat di ruang isolasi RSUD Taman Husada Bontang. Bayi tersebut mengalami keluhan seperti demam kendati suhunya tidak terlalu tinggi, nyeri menelan, nyeri di tenggorokan, hingga sampai suara serak, dan pada pemeriksaan klinis ditemukan “membran” di dalam tenggorakannya. Hal itu dialami pasien yang didiagnosa suspect difteri usai melakukan perjalanan liburan ke Samarinda dan Tenggarong.(mga)

Print Friendly, PDF & Email

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version