SANGATTA-Banyak atlet yang membela Kutim mempersembahkan medali. Namun, janji bonus bagi mereka yang berprestasi tak kunjung terealisasi. Hingga kemarin (18/9/2019), atlet-atlet dari 14 cabang olahraga (cabor) yang mengharumkan nama tuan rumah belum mendapat kejelasan.
Dari catatan Kaltim Post (induk Bontangpost.id), selaku tuan rumah, Kutim keluar sebagai juara umum dalam porprov tahun lalu, dengan mengantongi 183 emas, 131 perak, 150 perunggu, total 464 medali. Menggeser juara bertahan, Samarinda yang menang empat tahun lalu dengan mengantongi 167 emas, 123 perak, 141 perunggu, total 431 medali, diikuti Balikpapan dengan 129 emas, 143 perak, 213 perunggu, total 485 medali.
Menghimpun laporan yang disampaikan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutim, masih banyak atlet dari beragam cabang olahraga belum terima bonus setelah pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim di Kutim Desember 2018 lalu. Pemerintah bukan tak berupaya, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait bergegas mengajukan pencairan anggaran ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kutim. Jumlahnya sebanyak Rp 4 miliar.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kutim Irawansyah membenarkan belum seluruhnya cabor di Kutim mendapat bonus. Padahal, pelaksanaan telah berlalu hampir setahun lamanya. Dia menegaskan, anggaran belum dikirim dari pusat.
“Kami masih menunggu (dana), mungkin belum ada transfer dari pusat. Makanya belum disalurkan ke rekening atlet,” ungkapnya saat diwawancarai harian ini.
Dia memastikan, anggaran itu akan dilunasi tahun ini juga. Sebab, Pemkab Kutim telah berupaya melakukan pelunasan. “Nanti ditransfer langsung ke atlet, tidak lewat cabor. Uangnya diterima langsung orangnya,” tuturnya.
Terpisah, Ketua KONI Kutim Heriansyah Masdar saat dikonfirmasi menyebut, keterlambatan pembayaran tersebut terjadi pada 14 cabor. Namun hal itu juga disebabkan oleh data diri atlet terdapat kekeliruan yang harus dibenahi. Sayang, dia belum memerinci cabor-cabor yang kini sedang proses perbaikan data.
“Ada 14 cabor dan kasusnya sama semua, terdapat perbedaan nama di SK dan rekening atlet penerima bonus. Jadi butuh perbaikan data dari cabor terkait,” tegasnya. (*/la/dra2/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post