Nilai Jual Golkar Masih Tinggi, Pengamat; Jangan Salah Pilih Bacawawali

Kantor Sekretariat Golkar Bontang (Nasrullah/bontangpost.id)

bontangpost.id – Partai Golkar sudah menyelesaikan tahapan penjaringan bacawawali. Delapan nama sudah mengembalikan formular hingga batas waktu yang ditentukan. Jumlah ini tergolong sangat banyak. Pengamat Politik Universitas Mulawarman Budiman mengatakan dengan angka ini menandakan pesona Golkar masih tinggi di Bontang.

“Semua berebut untuk menjadi pendamping Neni Moerniaeni,” kata Budiman.

Apalagi di Pileg sebelumnya dengan raihan total tujuh kursi dari partai beringin ini membuat semakin dominan. Menurutnya itu merupakan salah satu indikator. Sehingga pelamar merasa diuntungkan jika merapat ke gerbong Golkar.

“Semua tentu ingin menang dalam kontestasi politik,” ucapnya.

Budiman juga mengamati fenomena masyarakat yang rindu dengan sosok Neni. Utamanya menyangkut program selama kepemimpinannya. Ini menjadi sinyal waspada terhadap petahana. Karena kemungkinan bisa ada perpindahan suara dari Basri ke Neni.

“Berdasarkan survei juga masih tinggi Neni,” tutur dia.

Namun demikian Golkar juga harus cermat dalam memilih bacawawali. Jangan sampai nama yang diusung justru melemahkan elektabilitas. Ada dua poin yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan. Pertama menyangkut geopolitik. Geopolitik menyangkut daerah yang kantong suara Neni diprediksi masih lemah.

“Pasangannya harus mengangkat di wilayah itu. Kemudian poin kedua ialah etnisitas. Dua poin ini menjadi tolak ukur pilihan,” terangnya.

Sebelumnya, dari 10 nama yang sudah mengambil formulir. Ketua Tim Penjaringan Muslimin mengatakan hanya dua yang belum mengembalikan formulir dari batas waktu yang ditentukan.

“Meliputi Sutomo Jabir dan Abdul Malik,” kata Muslimin.

Proses penjaringan telah dilaksanakan pada 17 hingga 22 April lalu. Delapan nama yang sudah mengembalikan hanya terdiri dua dari internal Golkar. Berupa Abdul Kadir Tappa dan Mapaello. Sisanya ialah berasal dari parpol lain. Meliputi Bakhtiar Wakkang (NasDem), Ridwan (PAN), Muhammad Irfan (PAN), Muhammad Aswar (Gelora), Ahmad Bajuri (Demokrat), dan Nasrullah (tokoh masyarakat).

“Salah satu dari delapan ini yang akan menjadi pasangan dari Neni Moerniaeni (bacawali yang diusung Golkar),” ucapnya.

Pekan depan tim penjaringan akan mengirimkan delapan nama ini ke DPD I Golkar Kaltim. Namun demikian sebelumnya tim penjaringan akan melakukan koordinasi dengan Ketua DPD II Golkar Bontang. Dari nama tersebut akan dinilai. Baik mengacu hasil survei maupun pertimbangan dari struktur partai.

“Dari delapan yang diserahkan nantinya DPD I Golkar Kaltim akan mengerucut ke tiga nama. Kemudian tiga itu akan diajukan ke DPP,” ulasnya.

Walaupun secara kursi Golkar pun bisa mengusung sendiri. Mengingat memiliki tujuh kursi hasil Pileg 2024. Secara ketentuan untuk pengusungan minimal lima kursi. Rinciannya, tiga dari dapil Bontang Selatan melalui Alfin Rausan Fikry, Yassier Arafat, dan Nursalam. Kemudian, tiga kursi dari dapil Bontang Utara, yaitu Andi Faiz, Rustam, dan Ubayya Bengawan. Satu slot lagi diperoleh dari Dapil Bontang Barat, yaitu Aloysius Roni. (ak)

Print Friendly, PDF & Email

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version