Nusyirwan Buka Peluang, Saingi Jaang di Pilgub Kaltim 2018 

Ilustrasi by: M.Jumri/Bontang Post

SAMARINDA – Kabar mengejutkan datang dari Balai Kota Samarinda. Wakil Wali Kota Samarinda, Nusyirwan Ismail membuka diri untuk menjadi salah satu petarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018.

Pernyataan politisi Nasdem itu terucap di hadapan media, Selasa (7/2) lalu. Kendati demikian, mantan Asisten II Pemprov Kaltim itu tetap realistis. Dia tidak mengincar posisi bakal calon gubernur (bacagub), melainkan bakal calon wakil gubernur (bacawagub).

“Saya realistis saja. Background saya kan birokrat. Sudah pengalaman di Pemprov Kaltim. Tapi kalau untuk KT 1 (sebutan untuk bacagub, Red.), kurang tertarik,” ujar bapak dua anak ini.

Meski membuka peluang untuk ikut meramaikan pilgub, namun Nusyirwan tidak mau tergesa-gesa mengambil keputusan. Pasalnya, gonjang-ganjing soal status walikota-wakil wali kota atau bupati-wakil bupati jika menjadi cagub-cawagub masih terjadi. Ada yang menafsirkan cukup cuti, namun ada juga yang bilang harus mengundurkan diri.

Apalagi, Undang-undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU 1/2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) 1/2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota Menjadi UU, agak membingungkan. Apalagi setelah terbitnya Peratruan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).

“Sebelum memutuskan maju, mesti dipertimbangkan dulu. Di antaranya soal persyaratan cuti atau tidaknya kepala daerah yang akan maju di pilgub. Kalau diperbolehkan hanya cuti, pasti banyak yang maju. Tapi kalau wajib mundur, pasti banyak yang berhitung. Makanya, mau saya pelajari dulu,” kata Nusyirwan.

Pertimbangan lainnya, kata Nusyirwan, adalah restu dari partai politik (parpol). Di DPRD Kaltim, Nasdem hanya memiliki tiga kursi. Butuh sembilan kursi lagi untuk dapat mengusung sepasang calon.

“Tentunya ini juga dengan izin partai dengan berbagai perhitungan yang diambil. Belum ada juga pembicaraan khusus di internal Nasdem,” tambahnya.

Meski demikian, Nusyirwan mengaku, belum ada lamaran resmi kepada dirinya dari bakal calon. “Kalau silaturahmi sudah biasa. Selama ini baik-baik saja, para kandidat juga sering bertemu,” tambahnya.

Jika Nusyirwan maju, praktis kepemimpinan di Pemkot Bontang akan mengalami kekosongan. Pasalnya, sejak jauh-jauh hari sebelumnya, Wali Kota Bontang Syaharie Jaang sudah mendeklarasikan diri untuk maju sebagai cagub.

Jaang sebagai ketua Demokrat Kaltim memiliki modal empat kursi. Masih butuh tujuh kursi lagi. Bahkan, Jaang sudah melakukan roadshow ke kabupaten/kota di Kaltim, serta menjalin komunikasi dan penjajakan dengan parpol maupun beberapa tokoh. (gun)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version