bontangpost.id – Perusahaan asal Malaysia MPDT Capital Brand berencana membangun pabrik desalinasi air laut menjadi air tawar di Bontang, Kalimantan Timur. Nilai investasi yang ditawarkan sekitar 3 juta dolar atau setara Rp 42,7 miliar bila asumsi kurs Rp 14.246 per dolar Amerika.
Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Bontang Riza Pahlevi menjelaskan, perusahaan asal negeri jiran itu mulai menyampaikan penawaran investasi pada 29 April 2021.
“Mereka tertarik bangun pabrik desalinasi di Bontang. Kalau dari kami (DPM-PTSP), ketika ada investasi yang mau masuk, kita sambut baik,” ujar Riza ketika dikonfirmasi, Kamis (23/9/2021) pagi.
MPDT Capital Brand telah melakukan presentasi di hadapan Wali Kota Bontang Basri Rase dan instansi terkait pada 14 Juni 2021 lalu. Dari sana korporasi memaparkan, ingin membangun pabrik desalinasi penyulingan air laut menjadi air tawar siap konsumsi.
Untuk membangun pabrik, perusahaan membutuhkan lahan sekitar 10 hektar di area sekitar laut. Ada lima opsi lahan diberikan. Semua di Kelurahan Bontang Lestari. Yakni lahan di sekitar Pagung, pesisir perusahaan Energi Unggul Persada (EUP), dekat Pelabuhan Indominco Mandiri, area Terbang Layang, pesisir area sirkuit Bontang Lestari, dan sekitar Perumahan Pama. Pembangunan pabrik diproyeksi butuh waktu 36 bulan, usai syarat dan legalitas terpenuhi.
“Penyediaan air siap saji mulai perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan sepenuhnya ditanggung perusahaan bersangkutan,” ujar Riza.
Dalam presentasi itu juga dipaparkan soal bagi hasil MPDT Capital Brand dan Pemkot Bontang. Pemkot Bontang menerima untung dari 1-15 tahun mendatang sebesar USD 0,02 persen, 15-30 tahun mendatang sebesar USD 0,04 persen. Selanjutnya aset pabrik desalinasi itu, bakal menjadi milik Pemkot Bontang.
Kemudian harga satuan air yang ditetapkan MPDT Capital Brand ialah Rp 6 ribu per meter kubik untuk pemakaian domestik, dan Rp 15 ribu per meter kubik untuk bisnis.
Untuk penentuan harga serta distribusi air ke pelanggan, kata Riza, nantinya MPDT Capital mesti melakukan kerjasama operasional (KSO) dengan Perumda Tirta Taman Bontang. Perusahaan itu tak bisa mendistribusikan langsung ke pelanggan, tapi melalui jaringan yang sudah dimiliki Perumda Tirta Taman.
“Kalau investasi ini jadi, begitu nanti teknis penyalurannya,” bebernya.
Adapun saat ini, Pemkot Bontang masih mempelajari feasibility study (FS) yang diberikan perusahaan. Ini harus benar-benar sebab air yang ditawarkan diproyeksi bisa langsung dikonsumsi warga.
Selain itu, Pemkot Bontang melalui bagian pemerintahan juga sedang menyusun nota kesepahaman (Memorandun of Understanding/MoU) soal kerjasama ini. Kendati begitu, Riza tak mengetahui pasti sudah sejauh mana penggodokan MoU tersebut.
“Kami cuma fasilitasi saja. Mengurus izin pun, misal seperti izin prinsip sudah bukan di kami tapi langsung ke OSS,” ujarnya.
Lebih jauh, bila perusahaan ini benar berdiri di Bontang, mereka tidak sekadar mendistribusikan air ke Bontang saja. Tapi bisa ke daerah lain di sekitarnya seperti Kutim dan Kukar.
“Ini kan pabrik skala besar. Bisa ke daerah lain juga mereka masok (air bersih),” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: