bontangpost.id – Perkembangan Covid-19 yang belakangan kian memburuk, turut mempengaruhi pembinaan banyak atlet di Bontang. Salah satu yang ikut terdampak ialah panahan.
Dikatakan Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Bontang Saparuddin, sejatinya latihan terhadap tetap digelar. Meski pandemi melanda sejak pertengahan Maret 2020 lalu. Latihan dilakukan masing-masing klub. Tempat para atlet bernaung. Pun dengan menerapkan standar protokol yang ditetapkan otoritas kesehatan setempat.
“Sebenarnya jalan saja latihannya atlet diawal pandemi kemarin,” beber Saparuddin.
Bahkan atlet sempat giat-giatnya latihan. Persiapan mengikuti kompetisi nasional panahan secara daring. Nama kompetisinya, Stay at Home (SAH) Archery Competition Series IV. Kompetisi panahan ini diikuti 1.400 atlet dari seluruh Indonesia dalam rangka HUT ke-75 kemerdekaan RI.
“Ada beberapa atlet kami ikut SAH 4. Bahkan ada atlet kita yang bermain di compound putra 50 meter, namanya Daffa, finish di rangking 4,” bebernya.
Perkembangan Covid-19 di Bontang kian memburuk. Ini mempengaruhi pembinaan atlet. Sebelumnya mereka bisa latihan meski dengan protokol dan sejumlah pembatasan. Belakangan latihan di klub-klub distop total. Langkah ini diambil guna menghindari hal tidak diinginkan. Tapi perlu dicatat bila tak semua atlet di klub merupakan bagian dari tim atlet panahan Bontang. Sementara ini, atlet panahan Bontang jumlahnya tak sampai 10 orang. Mereka bermain di kelas berbeda. Yakni compound bow, recourve bow, horsebow dan barebow.
Lanjut Saparuddin, di Bontang ada sejumlah klub panahan. Dia tidak ingat pasti jumlahnya. Tapi klub yang punya sarana latihan lengkap diantaranya Vidatra Archery Club (VAC), Pupuk Archery Club (PAC), dan Al Izzah.
“Perkembangan panahan di Bontang sebenarnya cukup baik. Beberapa sekolah, khususnya sekolah berbasis agama menjadikan panahan sebagai ekstrakulikuler,” ungkapnya.
Ditambahkan pelatih tim panahan Bontang, Misran Mustafa, selama klub menghentikan latihan, atlet diminta latihan mandiri di rumah. Dengan kondisi seadanya. Hingga keadaan di Bontang membaik. Tapi pihaknya tetap memantau perkembangan atlet. Meski dari jauh. Menu latihan terus diberi. Ini untuk memastikan kebugaran atlet. Pun untuk menjaga sensitifitas dan fokus mereka.
“Beberapa kali kami juga minta anak-anak (atlet) kirim video latihan mereka. Jadi bisa dipantau, sesuai instruksi kah atau tidak,” bebernya.
Ditambahkan pria yang akrab disapa Ian ini, Perpani Bontang sejatinya tak punya lapangan latihan sendiri. Yang disediakan pemerintah setempat. Sebabnya dia berharap, Pemkot Bontang menyediakan arena latihan mandiri. Ini untuk menunjang peningkatan kemampuan atlet. Pun untuk meregenerasi atlet panahan terbaik Bontang.
“Juga Pemkot dan Perpani bisa koordinasi supaya ekstrakulikuler panahan di Bontang ikut digalakkan,” pungkasnya.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
