bontangpost.id – Fenomena kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang terjadi di Kota Bontang pasca hari raya Iduladha diduga karena panic buying yang terjadi di tengah masyarakat.
Hal itu diungkapkan Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setkot Bontang Moch Arif Rochman. Alasan lain sulitnya mendapat gas melon adalah terlambatnya pengiriman dari SPBE Samarinda ke agen Bontang dan panjangnya antrean pengisian gas elpiji. Yang akhirnya berimbas pada stok yang ada.
Kepada redaksi bontangpost.id, ia menuturkan bahwa puncak kebutuhan masyarakat meningkat dari hari biasa, tepatnya saat hari raya Iduladha. Itu sebabnya diduga ada oknum masyarakat yang sengaja menimbun gas bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan pribadi.
Saat monitoring dan evaluasi (Monev) di lapangan, Arif bilang pihaknya mendatangi 10 pelaku usaha sebagai sampel. Seperti kafe maupun restoran. Hasilnya, pihaknya mendapati 44 buah tabung gas melon. Puluhan tabung tersebut langsung disita dan meminta pelaku usaha mengganti menggunakan gas elpiji 5 kilogram.
“Setiap pelaku usaha ada juga yang menimbun sampai delapan buah tabung. Monev itu kami lakukan sebelum Iduladha untuk mengantisipasi kelangkaan. Bisa jadi itu menjadi salah satu penyebabnya. Untuk mengetahui persisnya seperti apa, masih kami pelajari,” akunya.
Dampak yang ditimbulkan dari sulitnya mendapat gas elpiji adalah, adanya pemberlakuan menunjukkan fotokopi KTP ataupun KK saat membeli gas elpiji 3 kilogram langsung di agen. Tujuannya agar penggunaan gas melon tepat sasaran. Yakni untuk rumah tangga miskin (RTM) dan pelaku usaha mikro dengan omset di bawah Rp 800 ribu per hari.
Kendati demikian, mengenai kelangkaan gas melon di Bontang kata Arif dalam waktu dekat pihaknya akan membahas hal tersebut dengan Diskop-UKMP. Untuk mencari solusi atas persoalan tersebut.
“Segera kami rapatkan. Insyaallah minggu depan. soal penggunaan KTP untuk membeli gas itu sebenarnya sudah lama. Mungkin ini diterapkan lagi karena ada kelangkaan. Pun, sebagai data pihak distributor untuk menerapkan kartu kendali,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post