bontangpost.id – Pemerintah terus melakukan upaya untuk menstabilkan harga bahan pokok, utamanya minyak goreng dan telur yang harganya masih terbilang tinggi.
Salah satunya dengan menggelar pasar Ramadan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop-UKMP) di lapangan eks MTQ Parikesit, Bontang Baru, Selasa (6/4/2022).
Diketahui, pasar Ramadan dibagi menjadi dua tahap. Yakni tahap pertama pada 6-7 April dan tahap kedua pada 23- 24 April mendatang.
Berdasarkan pantauan awak media di lokasi, tampak masyarakat, utamanya kalangan ibu rumah tangga berjubel memadati gerai minyak goreng. Tak hanya itu, gerai telur turut diserbu. Dalam waktu setengah hari telur yang dijual oleh distributor ludes.
Salah satu distributor telur yang akrab disapa Mama Anjas mengaku kewalahan dengan banyak nya warga yang antusias membeli telur. Sementara, dia kekurangan tenaga penyalur.
“Sebagian karyawan ada yang jaga toko. Jadi hanya dua orang saja yang menjaga di bazar,” ujarnya.
Di pasar Ramadan ini, dia menjual 200 piring telur dengan jenis medium dan besar. Untuk telur berukuran medium dijual dengan harga Rp 45 ribu dan telur ukuran besar seharga Rp 46 ribu.
“Alhamdulillah habis semua. Normalnya kan kalau medium bisa mencapai Rp 50 ribu. Tapi, karena di sini (bazar) distributor diminta turunkan harga,” jelasnya.
Meski hari pertama telur maupun bahan pangan lainnya ludes dibeli masyarakat, namun dipastikan tidak ada pembatasan pembelian maksimal untuk hari berikutnya. “Bahkan tadi ada yang beli empat piring. Untuk besok kami belum bisa pastikan berapa yang akan dijual,” kata Mama Anjas.
Terpisah, Analis Perdagangan Diskop UKMP Anita Istiqaroh menuturkan dalam pelaksanaan bazar kali ini, pemerintah tidak memberikan subsidi. Tetapi menyediakan berbagai komoditas pangan seperti beras, telur, minyak, gula pasir, sirup, mi instan dan barang lainnya dengan harga distributor.
Contohnya minyak goreng merk fortune dijual dengan harga 25 ribu per liter. Artinya ada selisih sekitar Rp 2 sampai 3 ribu dengan harga di pasaran. Sedangkan, beras merk tawon untuk berat 10 kilo dijual dengan harga Rp127 ribu. Adapun gula pasir dijual dengan harga Rp 14 ribu.
“Begitu juga untuk telur dan barang-barang lainnya, selisihnya lumayan,” sebutnya.
Disinggung soal ketersedian barang-barang yang dijual, Anita mengaku hal tersebut diserahkan kepada distributor masing-masing. “Tapi mereka (distributor) komitmen untuk memenuhi permintaan masyarakat,” bebernya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: